Suara.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kebijakan relaksasi Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) kendaraan yang diberlakukan di Indonesia terbukti mendorong industri otomotif bangkit kembali di tengah pandemi wabah COVID-19.
"Contoh yang paling mutakhir adalah relaksasi dari PPnBM itu untuk mendorong atau mendukung agar industri otomotif kita bisa segera bangkit kembali," kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita usai kunjungan kerja ke Sekolah Menengah Kejuruan-Sekolah Menengah Teknik Industri (SMK-SMTI) Yogyakarta, Rabu (19/5/2021).
Menurut dia, sebelum pemerintah mengeluarkan kebijakan relaksasi PPnBM kendaraan, industri otomotif merupakan sektor yang paling berat dan paling terpuruk ketika menghadapi pandemi COVID-19.
"Padahal kita ketahui bersama bahwa sektor otomotif merupakan salah satu kontribusi terbesar untuk PDB manufaktur, karena dia ini punya industri pendukung di belakangnya yang luar biasa banyak," kata Menperin Agus Gumiwang.
Industri di belakang sektor otomotif, kata dia, di antaranya bahan-bahan kaca, kulit, karet, spare part, dan lain-lain, yang banyak melibatkan Industri Kecil Menengah (IKM).
"Sehingga memang kita perlu memberikan perhatian khusus, kita juga ingat pada saat bersamaan saat merelaksasi PPnBM untuk otomotif, pemerintah juga merelaksasi untuk pembelian properti," kata Menperin.
Menperin menjelaskan kebijakan relaksasi sektor properti tersebut karena pemerintah menyadari sektor tersebut juga memiliki industri pendukung yang banyak sekali, misalnya industri kaca, keramik, semen, baja, kayu, dan lain-lain.
"Jadi multiplier effect-nya luar biasa besar, dan policy-policy mikro per sektor ini yang akan kita teruskan, mencari upaya pemerintah ke depan untuk bisa mendukung industri manufaktur dalam menghadapi pandemi COVID-19," kata Menperin. [Antara]
Baca Juga: Menperin: Pembangunan Kawasan Industri Halal Perlu Dipercepat
Berita Terkait
-
Biar Tak Andalkan Ekspor Mentah, Kemenperin Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika
-
Menperin Andalkan Vokasi Jadi Investasi Sektor Industri
-
Kemenperin Gaspol Transformasi Digital Manufaktur Lewat Making Indonesia 4.0
-
Menperin Beberkan Industri Indonesia Masih Kuat, Ini Buktinya
-
Lima Kawasan Industri Akan Terapkan Konsep Eco-industrial Park
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
5 Mobil SUV Mulai Rp60 Jutaan Buat Keluarga Nyaman Liburan di Akhir Tahun
-
Toyota Indonesia Bersinergi dengan PMI Salurkan Bantuan Korban Bencana Sumatera
-
5 Rekomendasi Ban Tubeless Terbaik untuk Honda Vario 150 yang Awet
-
Daftar Harga Mobil Toyota di Akhir Tahun: Sedan, Hatchback hingga SUV
-
Duel Saudara Kandung Vario 160 vs Stylo 160: Harga Beda Tipis, Siapa yang Paling Manis?
-
5 Motor Bebek yang Jauh Lebih Irit dari Matic, Konsumsi Bensin Tembus 60 Km/Liter
-
Mending PCX atau NMAX? Ini Daftar Harga Motor Bekasnya untuk Pertimbangan
-
3 Rekomendasi City Car Bekas di Bawah Rp50 Jutaan yang Gesit dan Irit
-
Alasan New Pajero Sport Cocok untuk Harian dan Road Trip
-
7 Mobil Bekas 3 Baris di Bawah Rp100 Juta Tahun Muda untuk Jarah Jauh