Suara.com - Menteri Negara Bidang Transportasi Winfried Hermann dari Baden-Wuttemberg mengatakan bahwa transisi menuju industri mobil listrik harus berjalan seimbang.
"Pemerintah akan mendorong perubahan, tetapi mereka tidak dapat mendorong berlebihan," ujar Winfried Hermann, dikutip dari Autoevolution.
Ia menambahkan, jika mereka terlalu ambisius, mereka dapat membunuh perusahaan dan pekerjaan. Harus ada kerangka kerja yang cukup ambisius untuk mendorong perubahan.
"Kami harus menciptakan sistem transportasi yang berkelanjutan," ungkap Winfried Hermann.
Lebih lanjut dikatakan, hampir separuh perusahaan otomotif di Jerman tidak memiliki strategi untuk beralih ke elektromobilitas. Hal ini mungkin saja membuat mereka lenyap begitu saja ketika era mobil listrik tiba.
Selain menetapkan tujuan, pemerintah juga harus memahami apakah perusahaan-perusahaan ini mau bertahan. Dan ini juga merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memberikan solusi.
"Mobil memang perlu, tetapi harus digunakan secara rasional. Mereka bagus untuk mengunjungi keluarga di kota-kota yang jauh atau untuk perjalanan liburan, tetapi Anda tidak memerlukannya untuk sekedar pergi ke toko roti," tutup Winfried Hermann.
Seperti diketahui transisi industri otomotif menuju mobil listrik memang terus berjalan. Tidak sedikit dari perusahaan yang memilih bermitra untuk tetap dapat bersaing dan menghadirkan kendaraan terelektrifikasi.
Senada dengan pengadaan baterai mobil listrik. Perusahaan mobil "tradisional" juga menjalankan kemitraan dengan para pemasok baterai, baik dari daratan Eropa maupun Asia untuk "mengejar" kebutuhan baru produksinya.
Baca Juga: Assetto Fiorano, Versi Ferrari 296 GTB Hybrid yang Lebih Bertenaga
Bandingkan dengan perusahaan mobil listrik yang dari awal memang fokus pada satu hal semata: mobil listrik dan seluruh komponen produk elektrifikasi, tanpa dipusingkan situasi transisi dari mesin pembakaran internal ke tenaga listrik.
Berita Terkait
-
Jadwal Liga Jerman 22-23 November 2025, Misi Berat Kevin Diks Hadapi FC Heidenheim
-
Mohamed Salah Disebut Jadi Biang Masalah di Balik Melempemnya Florian Wirtz Bersama Liverpool
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pakar Ungkap Tantangan Transisi Energi Indonesia, Masih Tersendat Ketergantungan Fosil
-
Traveling Nyaman, Bus Premium Jadi Gaya Hidup Baru Perjalanan Jarak Jauh
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Suzuki Grand Vitara Terima Sentuhan Baru di GJAW 2025
-
5 Motor Touring Bekas di Bawah Rp20 Juta, Masih Nyaman untuk Jarak Jauh
-
MG Bawa Jajaran Kendaraan Elektrifikasi ke GJAW 2025
-
Lepas L8 Versi Setir Kanan Debut Global di Indonesia, Incar Segmen SUV Premium
-
DFSK Gelora E Ditawarkan dengan Harga Lebih Terjangkau di GJAW 2025
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Veloz? Versi Hybrid Resmi Diluncurkan di Indonesia
-
5 Motor Matic Bekas Alternatif Nmax yang Tahan Banting untuk Jalanan Pegunungan
-
5 Rekomendasi Parfum Mobil yang Aman Buat AC dan Aromanya Enak Buat Hidung
-
Wuling New Alvez Tampil Lebih Stylish Berkat Sejumlah Penyegaran
-
5 Rekomendasi Mobil Matic Rp50 Jutaan buat Ibu-Ibu Antar Jemput Anak Sekolah