Suara.com - Setelah Investasi Kendaraan Listrik Masuk, Pemerintah Dorong Pembangunan Stasiun Isi Ulang Baterai
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan fokus mendorong pembangungan jaringan stasiun pengisian baterai kendaraan listrik setelah investasi masuk ke Tanah Air.
Luhut menyampaikan langkah itu saat berbicara dalam acara Peluncuran Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Untuk Indonesia, Senin (25/10/2021) di Jakarta. Ia mengatakan jaringan stasiun pengisian dan penukaran baterai penting untuk membangun ekosistem kendaraan listrik.
Ekosistem yang dimaksud adalah industri kendaraan listrik dan komponen, industri baterai, daur ulang baterai, jaringan pengisian serta penukaran baterai.
"Tanpa jaringan charging station dan battery swap yang memadai akan sulit bagi kendaraan listrik berkembang di Indonesia. BUMN, seperti PLN dan Pertamina dan juga sektor swasta diharapkan juga dapat turut andil dalam pengembangan ini," kata Luhut seperti dilansir dari Antara.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan salah satu rantai pasokan yang penting juga dibangun di Indonesia yakni fasilitas daur ulang baterai litium yang diharapkan dapat di-groundbreaking pada November mendatang di Morowali, Sulteng.
Menurut Luhut, industri daur ulang baterai sangat penting karena mampu mengekstraksi 99 persen logam yang ada dalam baterai bekas. Dengan demikian, Indonesia bisa membangun ekosistem yang mana tidak ada limbah yang terbuang.
"Ini juga saya kira penting, ini menjadi sumber nikel, aluminium, kobalt, dan tembaga. Untuk litium baterai tidak lagi mengandalkan dari alam dan langkah ini memastikan sustainabilitas posisi penting Indonesia dalam mata rantai suplai litium baterai di masa depan," katanya.
Hal yang tidak kalah penting, lanjut Luhut, juga terkait riset dan pengembangan (R&D) yang perlu terus dibangun dalam pengembangan kendaraan listrik di masa depan.
Baca Juga: Kemenperin Targetkan Produksi Mobil dan Bus Listrik 600 Ribu Unit
Luhut mengatakan berbagai langkah pemerintah untuk mengembangkan industri baterai dan kendaraan listrik merupakan bentuk nyata dan komitmen keseriusan Indonesia dalam upaya mewujudkan ambisi pengurangan emisi gas rumah kaca.
Pada 2030 mendatang, Indonesia menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen di bawah skenario business as usual dan 41 persen dengan bantuan internasional.
Pengembangan ekosistem baterai dan kendaraan listrik, lanjut dia, juga jadi program pemerintah Indonesia agar bisa lebih ramah lingkungan.
"Ke depan, masalah climate change ini menjadi topik yang sangat serius oleh Pemerintah Indonesia dan ini juga didorong terus oleh Presiden Joko Widodo," pungkas Luhut.
Berita Terkait
-
PLN Luncurkan Home Charging Services Versi Terbaru, Tingkatkan Layanan EV
-
Motor Listrik MAKA Cavalry Jawab Kebutuhan Ojek Online
-
PLN Luncurkan Ultima, Layanan Cas Kendaraan Listrik Murah
-
Luhut: Digitalisasi Bansos Hemat Rp500 T, Mensos Akui 45 Persen Salah Sasaran
-
Masa Depan Pengisian Daya EV: Lebih Cepat, Lebih Pintar, Lebih Berkelanjutan
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
Terkini
-
Biaya Operasional dan Pajak Mobil Listrik AION UT: Per Hari di Bawah Rp 10 Ribu?
-
Perlindungan Optimal Kendaraan Bermotor Bersama MPMInsurance
-
Rekomendasi Mobil Matic Bekas untuk Wanita Karier Anti Ribet dan Tetap Stylish
-
4 Sedan Toyota Legendaris di Bawah 50 Juta: Cocok Buat Anak Muda Kekinian
-
3 Pilihan Mobil Bekas Suzuki yang Jadi Incaran, Kabin Luas Cocok Untuk Keluarga
-
Tips Berkendara Aman saat Terjebak Keramaian di Perkotaan
-
Apakah Ada Kijang Innova yang Irit BBM? Ini 9 Tipenya Mulai Rp180 Jutaan
-
Daftar Harga Suzuki Baleno Bekas, Pilihan Menarik Mobil Bekas Rp 100 Jutaan
-
Tersangka Korupsi Rp 1,98 Triliun, Total Utang Nadiem Makarim Setara 100 Supercar
-
Budget Terbatas? Ini 5 Mobil Bekas 30 Jutaan yang Bagus, Irit, dan Cocok Dipakai Harian