Suara.com - Saat ini, penggunaan pelek kaleng sudah mulai jarang ditemukan untuk mobil-mobil pribadi. Pabrikan mobil hingga pabrikan pelek mobil aftermarket saat ini lebih mengutamakan memproduksi pelek alloy atau biasanya disebut sebagai pelek racing.
Biasanya pelek kaleng digunakan untuk jenis mobil varian terendah atau untuk kendaraan kategori niaga.
Walaupun pelek kaleng memiliki beberapa kekurangan dibandingkan pelek alloy, namun ada pula kelebihannya.
Berikut beberapa kelebihan pelek kaleng seperti dikutip dari HSR Wheel:
Biaya Reparasi Lebih Murah
Pelek alloy memang memiliki kelebihan di konstruksi yang lebih kokoh dan kuat karena penggunaan bahan campuran.
Sedangkan pelek kaleng memang cenderung lebih lentur dan mudah penyok. Namun pelek alloy juga tergantung dari kualitas produksinya, pelek alloy sendiri bisa menjadi lebih mudah retak apabila terkena benturan yang sangat keras. Sementara pelek kaleng hanya akan penyok dan tidak sampai retak.
Apabila sama-sama rusak seperti ini, maka pelek kaleng lebih mudah, sekaligus lebih murah saat harus diperbaiki. Jika dibandingkan pelek alloy yang memakan biaya lebih mahal.
Bobot Pelek
Perbedaan selanjutnya ada pada bobot pelek itu sendiri. Pelek kaleng lebih berat dibandingkan pelek alloy untuk diameter yang sama. Dan ketika mobil menggunakan pelek kaleng, maka mobil akan butuh tenaga yang lebih saat dikendarai.
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, HSR Wheel Buka 13 Diler Baru di 4 Provinsi
Namun, karena bobot ini, pelek kaleng sering dianggap lebih kuat saat digunakan pada mobil pengangkut barang berat. Meski kenyataannya pelek alloy tidak kalah asalkan punya load rating cukup mumpuni.
Harga
Saat ini harga pelek kaleng diameter 15 inchi berkisar Rp 1,2 juta per pelek. Dibandingkan pelek alloy, pelek kaleng memiliki harga 20 persen lebih murah di pasaran.
Berita Terkait
-
One3 Motoshop Buka Peluang Pebisnis Aftermartket di IMHAX 2025
-
Suku Cadang Asli vs Aftermarket: Perang Harga Bikin Pusing, Mana Lebih Untung?
-
Mengapa Spion Motor Standar "Melebar" seperti Sayap? Terungkap Ini Alasannya
-
Parjo 2024 Siap Digelar Agustus, Manjakan Para Penghobi Otomotif
-
Knalpot Buatan UMKM Jadi Unggulan, Perlu Regulasi SNI Agar Mendunia
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
4 Mobil Bekas Irit Cuma Rp60 Jutaan Buat Liburan Akhir Tahun, Ideal untuk Keluarga Kecil
-
Lebih dari Sekadar Moge, Ini 7 Senjata Rahasia Honda Africa Twin Terbaru 2025
-
7 Fakta Istimewa Polytron FOX 350, Motor Listrik Cerdas Harga Subsidi Cocok untuk Pemula
-
Jangan Coba-coba Copot Pelat Nomor, Polisi Punya Trik Baru di Operasi Zebra dan Dendanya Buat Nyesek
-
Pajak Mobil Avanza Berapa? Intip Estimasi di November 2025
-
Terpopuler: Mobil Pelat RI 33 Ikut Macet-macetan, 7 Alternatif Honda WR-V Terbaik
-
5 Rekomendasi Mobil Keluarga yang Bisa Buat Kondangan Ramai-ramai
-
Motor Listrik Polytron FOX 350 Resmi Meluncur, Mulai Rp 15 Jutaan
-
5 Mobil Bekas dengan Ground Clearance Tinggi, Cocok untuk Medan Berat
-
Hal Sepele yang Sering Diabaikan saat Memilih Mobil Bekas Sebagai Mobil Pertama