Suara.com - Toshiba sebagai salah satu perusahaan pemasok chip semikonduktor untuk industri otomotif memutuskan untuk berhenti beroperasi untuk sementara.
Keputusan ini diambil akibat bencana gempa bumi yang merusak pabrik mereka di Kota Oita, Jepang. Terjadi pekan lalu, sebagaimana bisa disimak datanya via Earthquaketrack.com.
Mengingat lini produksi terkena dampak gempa, pihak perusahaan kini melakukan analisis lebih mendalam.
Masalah yang lebih mengkhawatirkan bagi industri otomotif adalah bahwa Toshiba belum dapat memperkirakan kapan jalur produksi akan kembali beroperasi.
Seperti dilansir dari Autoevolution, pabrik Toshiba di Oita secara khusus bertanggung jawab atas produksi chip integrasi skala besar yang ditujukan untuk pembuat mobil.
Aktivitas produksi diperkirakan akan memberikan dampak pasokan bagi klien Toshiba. Di luar terjadinya musibah atas pabrik Toshiba, beberapa analis sudah memprediksi bila kelangkaan chip semikonduktor belum akan berakhir dalam waktu dekat.
Bahkan dampak ini sudah dirasakan pada awal tahun, tercatat sejumlah produsen mobil sudah mengumumkan untuk menghentikan produksi di sejumlah pabrik.
Awal bulan ini, Toyota sudah menegaskan tidak akan mampu mencapai target produksi akibat kelangkaan chip. Sedangkan BMW memutuskan untuk menjual model tertentu tanpa menyertakan head unit.
Pembuat mobil asal Amerika Serikat, General Motors (GM) tidak lagi menyematkan fitur pemanas jok dan fitur bantuan parkir pada beberapa jajaran produk yang ditawarkan.
Baca Juga: Perusahaan Otomotif di Korea Selatan Siap Menarik 29 Ribu Unit Mobil Akibat Komponen Rusak
Analis meyakini masalah chip semikonduktor akan mereda akhir tahun ini, tetapi semua bisa fluktuatif karena mesti menilik krisis kesehatan global apakah berakhir pada 2022.
Berita Terkait
-
Geger Pabrik Hyundai di Amerika: WNI Ikut Terseret Operasi Raksasa, Ada Apa Sebenarnya?
-
Puluhan Ribu Pekerja Kena PHK di Tengah Badai Persaingan Industri Otomotif
-
5 Fakta Gempa Afghanistan Magnitudo 6: Jalan Putus, Lebih 250 Orang Tewas!
-
Insentif Mobil Listrik Dinilai Lemahkan Kinerja Industri yang Sudah Eksis
-
Dampak Negatif Terhadap Industri Otomotif Jika Insentif Mobil Listrik Impor Berlanjut
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Hino Serahkan Truk untuk SMKN 2 Tangerang, Sebagai Media Pembelajaran
-
5 Toyota Avanza Lama yang Tangguh, Paling Dicari Keluarga Muda karena Murah
-
3 Mobil Bekas dengan Desain Futuristik, Bikin Kamu Jadi Pusat Perhatian
-
Gubernur DKI Jakarta Beri Penjelasan Wacana Kenaikan Tarif Parkir Mobil dan Motor
-
Pejabat Aktif Kemenperin Ditunjuk Jadi Ketua Umum GAIKINDO Periode 2025 - 2028
-
Solusi Anti Bokek: 7 Hatchback Bekas Irit Bensin Cuma Rp50 Jutaan!
-
Target Ambisius GAC Gempur Pasar Eropa dengan Produk Mobil Listrik
-
Bukan Buat Dielus-elus dan Dipajang! Ini 9 Motor Bekas Tangguh untuk Kerja Rodi, Mulai Rp2 Juta
-
Terpopuler Otomotif: Pajak Kendaraan Malaysia Murah, Harga Motor Sri Mulyani Setara Avanza Bekas
-
Cek Daftar Harga Yamaha NMAX Bekas Murah September 2025, Budget Mahasiswa Cocok untuk Upgrade