Suara.com - Puluhan perusahaan asing telah membekukan sementara kegiatan mereka atau menarik diri dari Rusia usai operasi khusus pasukan militer negara tersebut di Ukraina.
Dilansir dari Sputnik, seorang pakar menyebut bahwa perusahaan baik di bidang penghasil energi seperti BBM atau produsen kendaraan akan rugi jika melakukan hal tersebut.
"Masih ada daya beli yang tinggi di Rusia. Ada pasar yang besar. Ini benar-benar menarik," kata Angelo Giuliano, seorang analis keuangan dan politik yang berbasis di Hong Kong.
Perusahaan yang memutuskan cabut dari Rusia datang dari berbagai industri, dimulai dengan produsen energi, seperti British Petroleum, ExxonMobil.
Sebagian besar dari mereka tidak memutuskan hubungan dengan Rusia tanpa batas waktu.
Namun, ada kemungkinan bahwa orang-orang yang kembali akan melihat ceruk pasar mereka diisi oleh pendatang baru karena Rusia termasuk dalam klub ekonomi terbesar di dunia dalam hal PDB berdasarkan paritas daya beli (PPP).
Sumber Daya dan Energi
Raksasa energi Inggris BP mengumumkan pada 27 Februari bahwa mereka melepas 19,75 persen sahamnya di Rosneft Rusia.
Pada 28 Februari minyak Titan Shell mengisyaratkan bahwa mereka akan keluar dari semua usaha patungannya dengan Gazprom, sementara pada 8 Maret mengatakan bahwa mereka akan menghentikan semua pembelian minyak mentah Rusia.
Baca Juga: Gaikindo Menyebutkan Trend MPV Masih Mendominasi, Namun SUV Tak Kalah Pamor
ExxonMobil mengatakan akan menghentikan operasi di Sakhalin-1, dan tidak melakukan investasi baru di Rusia. Sejumlah raksasa energi Barat lainnya mengikutinya.
Namun, China National Petroleum Corporation (CNPC) secara bersamaan memperkuat hubungan dengan dua raksasa energi Rusia.
Pada 4 Februari, CNPC mencapai kesepakatan tentang pasokan 100 juta ton minyak ke China selama 10 tahun dan menyimpulkan kesepakatan dengan Gazprom meningkatkan pasokan gas pipa Rusia ke Republik Rakyat hingga 48 miliar meter kubik (bcm) per tahun.
China telah meningkatkan investasi dalam proyek-proyek energi Rusia sejak 2014 dan dengan alasan yang bagus, menurut Angelo Giuliano.
"Risiko jangka panjang bagi China adalah memiliki blokade, blokade yang akan berada di sekitar Selat Malaka," katanya.
"Inilah sebabnya mengapa China telah berinvestasi secara besar-besaran ke dalam Belt and Road Initiative. Mereka mencari kerja sama jangka panjang. Rusia membutuhkan mata uang yang akan datang dari China, dan China membutuhkan minyak dan gas. Ini adalah win-win."
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
Terkini
-
Terpopuler: Sisi Lain Menko Polkam, Isi Garasi Erick Thohir Kalahkan Eks Menpora
-
Automechanika Jakarta 2026 Siap Digelar, Indonesia Jadi Pusat Perhatian Industri Otomotif Global
-
Mengintip Isi Garasi Rohmat Marzuki, Wamenhut Baru Punya Mobil Mewah Cuma Rp80 Juta
-
Coba 3 Prompt Gemini AI Mobil Ini, Hasilnya Bikin Pangling
-
Pencinta Moge, Intip Koleksi Kendaraan Menko Polkam Baru Djamari Chaniago
-
FIFGROUP Pasang Target Rp6,8 Miliar di IMOS 2025
-
Harga Mobil Wuling Terbaru September 2025: Mulai Rp150 Jutaan, Lengkap Semua Tipe
-
Rack Steer Avanza Bermasalah? Kenali Gejalanya dan Cek Harga Originalnya
-
6 Hal Penting yang Wajib Dicek Sebelum Membeli Mobil Listrik Bekas
-
Harga Mobil Listrik Bakal Melonjak Tahun Depan: Ini 7 Fakta yang Wajib Anda Tahu