Suara.com - Kesadaran berkendara yang baik tidak hanya melindungi diri sendiri, namun pengguna jalan lain. Sehingga berkendara menjadi hal yang perlu dipahami bagi para pengemudi, termasuk di momen mudik Lebaran, saat menghadapi kondisi lalu lintas yang padat. Demikian disampaikan Rifat Sungkar, pereli Nasional, serta Wakil Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) bidang mobility.
Etika berkendara adalah peraturan yang tidak tertulis dan seharusnya dipatuhi bersama pengguna jalan. Namun pada kenyataannya, tidak semua bisa menerapkan etika berkendara dengan baik.
Misalnya ada yang dengan mudahnya membunyikan klakson di jalan raya padahal sebenarnya hal itu tidak baik untuk dilakukan kecuali memang sifatnya darurat.
Jangan sampai hanya hal sepele karena membunyikan klakson yang mengganggu pengendara lain, malah membuat urusan jadi panjang.
Adab atau etika pengemudi di jalan juga berkaitan erat dengan menjaga keselamatan orang lain, misalnya tidak menggunakan ponsel selama berkendara dan selalu mematuhi peraturan lalu lintas.
Juga mematuhi batas kecepatan yang berlaku di jalan tol agar tak terjadi tabrakan. Sebagai contoh, jika ada aturan kecepatan maksimal 100 km per jam, maka patuhilah peraturan itu.
Ketika semua pengguna jalan tol mematuhi peraturan yang sama, kemungkinan terjadinya kecelakaan dapat diminimalkan.
Sebetulnya skill mengemudi itu hanya berperan 10 persen dalam soal keselamatan di jalan raya, sisanya yang 90 persen justru soal emosi. Di sinilah peran defensive driving dibutuhkan, papar Rifat Sungkar.
Brand Ambassador Mitsubishi Motors ini menjelaskan bahwa defensive driving merupakan teknik mengemudi yang mengutamakan pencegahan terhadap terjadinya berbagai kemungkinan buruk, ini artinya juga kesediaan berbagi di jalan raya.
Mulai dari pejalan kaki sampai pengemudi truk dan bus harus dihormati. Defensive driving juga mengajarkan pengemudi untuk mengelola emosinya dan tak mudah terpancing perilaku pengemudi lain.
"Contoh mudahnya adalah tidak membunyikan klakson mobil secara berlebihan karena suara klakson dapat menjadi polusi suara bagi para pengguna jalan lain. Selain itu akan lebih baik juga Anda mau berhenti sebentar memberikan kesempatan pada pejalan kaki yang hendak menyeberang jalan," jelas Rifat Sungkar.
Kemacetan juga sering memicu kelelahan dan jadi tak sabar. Meski begitu Anda bisa menjadi pengendara yang lebih sabar dengan tidak berpindah-pindah lajur atau menyerobot jalur kendaraan lain.
"Tetap akan sampai tujuan kok, bonusnya malah kita jadi lebih positif dan tak mengganggu pengguna jalan lain," tambah ayah dua putra ini.
Jalan raya juga bisa mendatangkan pahala, caranya mudah, cukup dengan menjaga lisan.
"Misalnya bila mobil Anda tersenggol kendaraan lain, yuk coba untuk tak mengumpat. Kadang kata-kata dapat berujung pada permasalahan yang lebih besar," tandasnya.
Terakhir usahakan saat berkendara dengan mental dan pikiran yang positif, karena dengan begini tubuh lebih cenderung tidak mudah lelah. Jika badan tidak lelah maka emosi bisa diredam sehingga perjalanan jadi lebih menyenangkan dan tidak merugikan orang lain.
Tag
Berita Terkait
-
Cuaca Panas Ekstrem Bikin Mudah Emosi? Peneliti MIT Ungkap Temuannya
-
IRRA 2025 Resmi Dibuka, Pemilik Mobil Standar Juga Bisa Jajal Reli Petualangan
-
Belajar Lepas Luka di Buku Hal-Hal yang Belum Kita Terima Saat Kita Dewasa
-
Dicap OKB Gegara Pakai Perhiasan Berlebihan, Ayah Rozak Muak Labrak Tetangga
-
AI dan Ekspektasi Emosional: Siapa yang Mengendalikan Siapa?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Mandalika Membara, 5 Bocah Ajaib AHRT Siap Bikin Merah Putih Berjaya
-
Alphard Bekas Makin Ganas, Harganya Bikin Gak Tahan! Ini 5 Fakta Kenapa Kamu Mesti Beli Sekarang
-
Dari Sekolah Balap ke Panggung Dunia, Pebalap AHRS Curi Perhatian MotoGP Mandalika
-
Update Terbaru! Daftar Harga Mobil Mitsubishi Oktober 2025, Mulai dari Destinator hingga Pajero
-
Innova Pedangdut Cantika Davinca Remuk, Hindari Motor 'Siluman' Berujung Ngerusuk Rumah
-
Mobil Bekas 50 Jutaan di Jakarta: Solusi Hemat untuk Harian dan Keluarga
-
Update Harga CRF Series Oktober 2025, Motor Trail Honda yang Siap Temani Trabasan di Akhir Pekan
-
Pajero Sport Bekas: Budget 200 Juta Dapat Tahun Berapa?
-
5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
-
Karya 'Gila' Para Builder Siap Ramaikan Kustomfest 2025