Suara.com - Sepanjang sejarah balap Formula 1 (F1) bergulir, ada lima perempuan pernah terjun di laga single seater tercepat di dunia itu. Mereka adalah Maria Teresa de Filippis, Lella Lombardi, Divina Galica, Desire Wilson, serta Giovanna Amati.
Di antara mereka, Lella Lombardi yang berlaga di musim 1974-1976 masuk catatan istimewa, karena berhasil mencetak poin.
Setelah mereka, beberapa female driver atau perempuan pembalap yang terjun sebagai test driver meramaikan cabang balap dominasi kaum lelaki itu.
Antara lain adalah Susie Wolff--istri dari pimpinan tim F1 Mercedes--yang menjadi tester tim Williams F1 untuk musim 2012.
Nama-nama test driver lainnya antara lain Katherine Legge, Maria de Villota, Simona de Silvestro, Carmen Jorda, dan Tatiana Calderon.
Dan pada 2019 diluncurkan balap single seater W-Series yang khusus ditujukan untuk female drivers.
Nama yang mencuat adalah Jamie Chadwick, juara W-Series 2019 dan 2021. Ia menjadi test driver tim Williams F1 di 2020 sampai 2021.
Laurent Rossi, Chief Executive Officer (CEO) Alpine, menyatakan bahwa sebagai bagian dari sebagai tim balap F1--berlaga di bawah mendera BWT Alpine F1 Team dan mengandalkan mesin Renault--perusahaannya bertekad mematahkan mitos kejuaraan ini dominan lelaki, dengan memberikan peluang yang sama bagi perempuan.
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, pada Kamis (30/6/2022) meluncurkan program untuk memberi peluang lebih besar bagi perempuan untuk bekerja di tim F1 milik Renault itu. Dan siap membantu para perempuan pembalap dalam mencapai kompetisi balap jet darat.
Berangkat dari keberadaan perempuan di klasemen driver F1 dalam setengah abad terakhir, tercatat hanya ada dua perempuan yang ikut balapan F1. Terakhir adalah mendiang Lella Lombardi asal Italia.
"Kami ingin memastikan kami memberi akses ke semua pekerjaan, semua kesempatan di Alpine, kepada perempuan," ungkap Laurent Rossi.
Ia sendiri menyatakan bahwa Alpine sebagai perusahaan yang dipimpinnya akan mengupayakan perempuan mengisi separuh dari posisi komite eksekutif di jajaran manajemennya.
"Dengan tidak memiliki representasi yang seimbang dari perempuan dalam tenaga kerja kami, saya pada dasarnya menghalangi Alpine dan diri sendiri untuk mendapatkan 50 persen talenta di luar sana. Saya seolah kurang separuh dari tim sendiri," tandasnya.
Dari program itu diharapkan persentase perempuan yang bekerja bagi Alpine menjadi 30 persen dalam lima tahun dari yang sebelumnya sebesar 12 persen.
Sementara kaum perempuan yang mengisi pekerjaan di tim F1 dengan markas di Inggris ini hanya 10 persen dari seluruh kru.
Kemudian, untuk program pengembangan balap, yang akan berjalan selama delapan tahun, Alpine siap mengajak talenta-talenta perempuan driver meniti karier mulai dari karting, serta menyediakan latihan dan dukungan yang dibutuhkan.
"Tujuannya adalah mematahkan semua mitos bahwa perempuan tidak mampu, karena mereka tidak bisa beradaptasi, karena mereka tidak memiliki panutan, karena pekerjaan yang kami tawarkan bukanlah untuk perempuan," tandas Laurent Rossi.
"Kami ingin mematahkan semua mitos itu satu per satu dan memastikan bahwa setiap kesempatan yang ditawarkan di Alpine selalu ada peluang yang setara bagi perempuan untuk meraih pekerjaan tersebut karena mereka bisa," lanjutnya.
Alpine akan menggunakan riset yang dilakukan Paris Brain Institute untuk "mendekonstruksi stereotipe" terkait para perempuan pembalap atau female drivers di pentas balap F1.
Laurent Rossi memberikan contoh driver timnya sendiri, Fernando Alonso, yang berusia 41 tahun. Alo, demikian sapaan akrabnya, menjadi yang tertua tampil di grid balap jet darat tahun ini. Artinya, semua orang dengan kondisi yang fit dan persiapan yang tepat dapat membalap di F1.
"Itu yang ingin kami lakukan. Kami ingin menyiapkan perempuan dengan cara yang sama seperti para lelaki dipersiapkan," pungkas Laurent Rossi.
Tag
Berita Terkait
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Film Perempuan Pembawa Sial: Horor Mistis Jawa yang Angkat Mitos Bahu Laweyan
-
Sinopsis dan Review 'Perempuan Pembawa Sial', Horor Mencekam yang Berakar dari Mitos Bahu Laweyan
-
Tanggal Tayang Sudah Dekat! Intip Keseruan Screening 'Perempuan Pembawa Sial' di Yogyakarta
-
Cara Buat Poster ala Pembalap F1 dan MotoGP di Gemini AI yang Lagi Viral, Ini Prompt-nya
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
BP Mau Tutup 10 SPBU, Kementerian ESDM Akan Impor Minyak AS untuk Isi SPBU Swasta
-
5 Pilihan Motor Bekas Seharga HP: Modal Mulai Rp5 Jutaan Bisa Dapat Spek Gesit
-
Perhatikan Hal Ini Sebelum Memutuskan Membeli Mobil Listrik Bekas
-
Insentif Mobil Listrik Berakhir, Chery Masih Pede Dengan Jajaran Produk yang Dimiliki
-
Ojol dan Taksi Online Dapat Insentif Pajak 5 Persen
-
Drag Race Toyota Agya Jadi Ajang Pembuktian Performa di Jamnas TAC Ke 3
-
Yamaha Berikan Servis Gratis untuk Motor Terdampak Banjir di Bali
-
Pahami Tanda-Tanda Sistem Suspensi Mobil Sudah Mulai Terganggu
-
Insentif Mobil Listrik Impor Distop, Pemerintah Diharapkan Punya Strategi Lanjutan
-
Daftar Barang yang Dilelang KPK September 2025: Mulai dari Fortuner 60 Jutaan hingga Vespa!