Suara.com - Membahas sejarah Harley Davidson tampaknya menarik dan relevan akhir-akhir ini. Pasalnya, motor gede ini kerap diidentikkan dengan milik orang kaya hingga pejabat. Yang mana, baru-baru ini polemik seputar Harley Davidson kembali hangat setelah anak pejabat pajak melakukan aksi penganiayaan.
Publik dibuat geger lantaran Mario Dandy Satriyo, anak seorang Pejabat Direktorat Jenderal Pajak atau Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo menjadi tersangka kasus penganiayaan. Mario dilaporkan telah memukul dan menendang anak pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor, David Latumahina yang masih berumur 17 tahun hingga koma.
Akibat kasus tersebut, Kementerian Keuangan mencopot Rafael Alun dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan II. Pejabat eselon III itu juga memutuskan untuk mundur sebagai aparatur sipil negara (ASN).
Sementara itu, netizen menyoroti Mario yang kerap kali memamerkan kendaraan mewah, seperti Jeep Rubicon dan Harley Davidson yang harganya ditaksir mencapai miliaran rupiah. Tak hanya itu, belakangan klub moge Dirjen Pajak pun turut jadi sorotan publik.
Lantas seperti apa sejarah Harley Davidson itu sendiri? Sampai-sampai banyak orang di berbagai belahan dunia membuat klub Harley Davidson termasuk seperti para pejabat DJP.
Sejarah Harlet Davidson
Ternyata, pabrikan sepeda motor asal Wisconsin, Amerika Serikat ini telah berdiri pada 1903 silam. Harley Davidson adalah pabrikan yang terkenal dengan motor dengan gaya penjelajah (atau cruiser) kelas berat. Motor-motor produksi Harley Davidson ini memiliki kapasitas mesin yang besar, yaitu pada kisaran 700-an sentimeter kubik (cc) dan 1000-an cc.
Perusahaan Harley Davidson bermula dari ide William S Harley memodifikasi sepeda miliknya untuk dipasangkan mesin 116 cc pada 1901, di mana usianya saat itu masih 20 tahun. Dua tahun kemudian, Harley lebih serius terhadap bisnisnya dan menggandeng teman masa kecilnya, yaitu Arthur Davidson.
Prototipe motor itu lantas berhasil mereka kerjakan pada 1903 dengan bantuan Henry Melk dan Walter Davidson, kakak Arthur. Namun, untuk membuatnya menjadi produk yang komersial ternyata tidak berjalan mulus.
Baca Juga: Dirjen Pajak dan Pegawai Pajak Punya Klub Moge: Sri Mulyani Makin Pening
Enggak Bisa Nanjak
Yang menjadi salah satu masalahnya adalah sepeda motor itu tidak dapat bergerak dalam jalan tanjakan. Jatuh-bangun saat membuat sepeda motor itu kerap mereka alami, hingga pada akhirnya mereka berani memasarkannya pada tahun 1905.
Sejak itu, Harley Davidson mulai berkembang. Dari yang awalnya hanya menjual tiga unit per tahun, naik menjadi seribu sepeda motor dalam waktu empat tahun.
Harley Davidson kini menjual motornya di berbagai belahan dunia, namun operasional pabriknya hanya berada di sejumlah negara AS, seperti Manaus di Brasil, Bawal di India, dan Pluak Daeng di Thailand.
Di Indonesia sendiri, motor Harley Davidson juga berkaitan dengan pajak yang tinggi. Dilansir dari berbagai sumber, total pajak untuk salah satu model motor tersebut dapat menembus hingga belasan juta rupiah. Cukup tinggi, bukan?
Seperti itulah sejarah Harley Davidson, motor gede yang awalnya hanya bermesin 116 CC.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Chery Rayakan Penyerahan 1.000 Unit TIGGO Cross CSH Hybrid Bersama Konsumen
-
Sebanyak 1000 Unit Chery Tiggo Cross CSH Hybrid Diserahkan ke Konsumen
-
5 Jas Hujan Anti Rembes Rp100 Ribuan: Cocok untuk Pekerja dan Anak Muda
-
3 Mobil Keluarga yang Rangkap Jabatan: 80 Jutaan, Tak Cuma Buat Jalan tapi Bisa Jadi Penghasil Cuan
-
Fakta Unik BMW 2002 Hamish Daud: Mobil Klasik Kakek Buyut 3 Series yang Melegenda
-
Restomod Ekstrem Civic Nouva EF9 'AeroFlux' dengan Hand Painting di IDEXII 2025
-
3 Pikap Bekas Alternatif Gran Max: Mulai 50 Jutaan, Cocok Buat Usaha
-
Mobil Bekas 150 Jutaan Cocok untuk Bapak-Bapak Pensiunan: Dari yang Nyaman hingga Muat Banyak
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik dengan Jarak Tempuh 500 km di Indonesia
-
Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun