Suara.com - Mencampur jenis BBM atau bahan bakar minyak yang berbeda pada kendaraan bermotor menjadi sebuah kebiasaan yang banyak dilakukan para pemilik kendaraan.
Padahal, mencampur jenis BBM yang berbeda untuk satu kendaraan bisa menyebabkan berbagai dampak negatif.
Sebagai contoh, saat ini motor biasa diisi dengan memakai BBM dengan jenis Pertalite.
Namun, pada waktu-waktu tertentu, karena ada berbagai alasan dari pemilik kendaraan, BBM yang dipakai berganti jadi Pertamax.
Mencampurkan kedua jenis BBM tersebut memang bisa saja dilakukan, karena keduanya merupakan BBM berjenis bensin.
Zat yang terkandung di dalamnya juga sama, sehingga tetap bisa untuk dicampurkan dalam penggunaannya.
Namun, seperti dari lamana Suzuki Indonesia, Minggu (26/11/2023), mencampur BBM sebenarnya bukan hal yang direkomendasikan, karena setiap jenis bensin memiliki perbedaan dari segi karakteristik.
Kedua jenis BBM yang banyak dipakai, yaitu Pertalite dan Pertamax, memiliki karakter sulfur yang berbeda. Selain itu, muatan dari kedua BBM tersebut juga berbeda, termasuk tingkat oktan yang dimilikinya.
Jika sering dilakukan, terdapat berbagai dampak negatif yang bisa timbul pada kendaraan.
Baca Juga: Kemenhub Bolehkan Modif Kendaraan Bermotor Asal Tak Kurangi Keselamatan
Berikut adalah dampak negatif yang bisa terjadi jika mencampurkan jenis BBM yang berbeda untuk kendaraan:
Bisa Menurunkan Kualitas Bahan Bakar
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, setiap jenis bensin memiliki karakteristik yang berbeda, misalnya terkait nilai oktan.
Setiap nilai oktan tersebut belum tentu sesuai dengan kompresi dari mesin kendaraan Anda.
Maka dari itu, penting untuk memilih jenis BBM yang direkomendasikan oleh pabrik kendaraan, sesuai dengan tipe kendaraannya.
Jika mencampurkan dua jenis bahan bakar, terlebih jika nilai oktan tidak sesuai dengan kompresi mesin, maka bisa membuat kualitas bahan bakar jadi menurun.
Berita Terkait
-
Pengguna Kendaraan Ingin Berpartisipasi dalam Penurunan Kadar Karbon Dioksida? Gunakan BBM RON Tinggi
-
Jangan Terlewat, Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Provinsi Jawa Barat Masih Berlangsung
-
Harga BBM Pertamax Cs Lagi Turun, Cek Deretannya
-
Jangan Ketinggalan Hadir di GIIAS 2023 Bandung, Bakal Ada Diskon Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dari Pemprov Jabar
-
Pro Kontra Penunggak Pajak Kendaraan di Lampung Dilarang Isi BBM di SPBU
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
Mobil Keluarga Idaman? Tengok Harga Toyota Fortuner Bekas untuk Persiapan Libur Akhir Tahun
-
5 Rekomendasi Motor Listrik Mirip Nmax dengan Jok Besar dan Empuk
-
Wuling Mitra EV Jalani Uji Coba Bersama TransJakarta, Dorong Transportasi Umum Ramah Lingkungan
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik Sedan Terbaik yang Murah dan Mewah
-
Komunitas Motor Bandung Gelar Riding Unik Bernuansa Horor
-
7 Mobil Bekas Suzuki 50 Jutaan Selain Karimun untuk Keluarga Kecil dan Mahasiswa
-
Innova Zenix dan Destinator Mulai Ramai di Jalan: Ini Opsi Alternatif yang Anti Mainstream
-
Yamaha Resmikan Southeast Asia Regional Training Center di Indonesia
-
4 Mobil Keluarga 50 Jutaan Selapang Alphard yang Nyaman dan Tangguh
-
Permintaan Layanan Darurat Meningkat 40% saat Musim Hujan