Suara.com - Tren kendaraan elektrifikasi di Indonesia turut membuat para modifikator tanah air terpacu untuk melakukan konversi mobil listrik.
Namun bila dibandingkan dengan motor listrik, saat ini masih jarang modifikator yang melakukan konversi mobil bensin ke mobil listrik.
Untuk melakukan konversi, Founder National Modificator and Aftermarket Association (NMAA), Andre Mulyadi mengatakan, mahalnya harga baterai masih menjadi kendala tersendiri bagi para modifikator untuk melakukan konversi mobil listrik.
"Mungkin kalau saat ini masih mahal di baterai karena belum ada di lokal. Jadi itu yang bikin konversi dibandingkan modifikasi mesin harganya jadi lebih mahal," ujar Andre Mulyadi, di Jakarta, Kamis (25/1/2024).
Andre mencontohkan, untuk melakukan konversi motor listrik saja masih dibutuhkan Rp100 jutaan untuk konversi.
"Itu yang mungkin jadi menghambat karena harga baterai sangat mahal," kata Andre.
Selain itu, lanjut Andre, kendala yang ditemukan untuk melakukan konversi mobil listrik adalah bobot baterai yang kendaraan itu sendiri.
"Kita butuh baterai yang lebih murah kalau misal ada lokal kan lebih bagus," pungkas Andre.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan juga sudah membuat regulasi untuk bengkel yang ingin melakukan konversi mobil konvensional menjadi mobil listrik.
Baca Juga: Baru Meluncur, Motor Listrik ITS Sold Out
Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 15 Tahun 2022 tentang Konversi Kendaraan Bermotor selain Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Dalam aturan tersebut, dijelaskan juga ketentuan cara untuk melakukan konversi, standar bengkel konversi, hingga komponen apa saja yang perlu diubah dan diuji tipe.
Menurut kebijakan tersebut, mobil listrik hasil konversi tidak diperkenankan mengubah standar sistem kelistrikan dari kendaraan bermotor yang akan dilakukan konversi. Namun, ada pengecualian, yakni terhadap sistem kelistrikan pada motor penggerak dan atau peralatan pendukungnya.
Berita Terkait
-
Luhut Angkat Bicara soal Baterai LFP, Tuding Thomas Lembong Bohong soal Tesla
-
Bukan Hanya China, Mobil Listrik Eropa Juga Gunakan Baterai LFP yang Tanpa Nikel
-
Investasi Baterai Kendaraan listrik Berbahan Nikel Kurang Menjanjikan?
-
Suzuki Belum Berniat Hadirkan Motor Listrik di Indonesia
-
Baru Meluncur, Mobil Listrik Neta L Juga Andalkan Baterai LFP
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
5 Rekomendasi Mobil Keluarga 7 Seater untuk Mudik Libur Nataru
-
Kolaborasi Lini TIGGO & 2 Robot Cerdas AiMOGA Awali Perjuangan Para-Atlet di AYPG 2025
-
Hyundai Ioniq 9 Siap Masuk Indonesia, Jarak Tempuh Tembus 620 Kilometer
-
Turun Jauh, Kini Lebih Murah dari Vario: Berapa Harga Motor Bekas Yamaha XSR 155?
-
5 Motor Bekas yang Cocok untuk Pekerja Usia 30 Tahunan: Kencang, Harga Mulai Rp5 Jutaan
-
Sebelum Jatuh Hati sama Honda HR-V: Simak Dulu Harga Mobil Bekas Lengkap dengan Pajak dan Ongkos BBM
-
Sebanyak 30 Persen Oli Motor yang Beredar Dipasaran Ternyata Oli Palsu
-
6 Rekomendasi Sedan BMW Bekas untuk Anak Muda
-
Kesukaan para Orang Tua: Ini 5 Motor Bekas yang Pelan, Cocok untuk Pelajar Biar Nggak Kebut-kebutan
-
Mau Beli Daihatsu Luxio Bekas? Simak Kalkulasi Ongkos Bensin sebelum Nggak Gegabah Beli