Suara.com - Mobil sport McLaren yang ditenagai baterai agaknya tidak akan hadir dalam waktu dekat. Menurut Kepala McLaren Asia Pasifik, Charlotte Dickson, perusahaan ini telah siap dalam hal elektrifikasi, namun beda halnya jika beralih ke mobil listrik secara penuh.
Menurut Autobuzz My, beralih ke mobil listrik secara penuh cukup menantang karena McLaren menilai merek mereka tidak punya DNA untuk segmen mobil tersebut.
Nilai-nilai dasar McLaren adalah performa berkendara, kecepatan, dan sensasi berkendara. Kendaraan McLaren biasanya ringan, dan karena teknologi saat ini, EV tidak dapat memenuhi persyaratan ini, setidaknya tidak untuk McLaren.
Namun, ini bukan semata-mata masalah bensin untuk McLaren, karena merek ini telah menawarkan opsi listrik dalam jajaran produknya, termasuk McLaren Artura, yang merupakan supercar hibrida seri pertamanya.
Sebelumnya, McLaren telah memperkenalkan Speedtail dan P1, yang keduanya juga bertenaga listrik.
Artura meraih kesuksesan yang signifikan di seluruh Asia pada tahun 2023, dan merek ini mengalami permintaan yang lebih kuat untuk mobil hibrida dan mobil listrik di segmen tersebut.
Artura juga meningkatkan jumlah pelanggan wanita McLaren karena sifatnya yang sedikit lebih praktis dibandingkan dengan supercar pada umumnya.
Keputusan McLaren untuk tidak memproduksi supercar listrik belum menutup kemungkinan adanya model serba elektrik
Dalam sebuah wawancara dengan Auto Express pada akhir tahun 2022, CEO McLaren Michael Leiters menyatakan bahwa prioritas perusahaan adalah menciptakan kendaraan yang dapat menampung lebih banyak penumpang, tanpa harus lebih tinggi secara desain bodi.
Baca Juga: 5 Unit Motor Listrik Bakal Jadi Kendaraan Operasional Dishub DKI Jakarta
Ada kemungkinan bahwa McLaren sedang mengembangkan pesaing Taycan.
Namun, untuk saat ini, perusahaan berkonsentrasi untuk memproduksi supercar dua pintu yang menjadi ciri khasnya dan mempertahankan fitur-fitur yang dihargai oleh para pelanggannya.
Berita Terkait
-
5 Unit Motor Listrik Bakal Jadi Kendaraan Operasional Dishub DKI Jakarta
-
Mobil Listrik China Siap Ekspansi ke Barat, Bos Stellantis Tetap Pede
-
Inikah Mobil Dede Sunandar yang Dikorbankan Demi Jadi Caleg? Pajaknya Setara Ratusan Kg Beras Premium
-
AC Mobil Loyo? Ini Tanda-tanda Waktunya Ganti Baru!
-
Anti-Galau di Jalan: Kendalikan Mobil Pakai Suara Lewat Fitur ChatGPT Peugeot
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Harga Selisih 30 Juta Lebih Murah dari Ayla, Simak 4 Fakta Honda Civic Genio Bekas: Berapa Pajaknya?
-
Harga di Bawah Nmax Turbo Techmax Ultimate: Intip Konsumsi BBM Sedan Kalcer Mitsubishi Eterna
-
5 Motor Matic Paling Irit dan Murah Perawatan untuk Mahasiswa
-
4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
-
4 Motor Matic Terbaik 2025 di Bawah Rp 20 Juta: Pilihan Tepat untuk Pelajar hingga Pekerja
-
5 Poin Adu Mekanik Vario 125 vs FreeGo 125: Pilih Performa atau Kepraktisan Maksimal?
-
35 Varian Daihatsu Xenia Bekas Rp 40-70 Jutaan, Solusi Cerdas Liburan Akhir Tahun
-
Dari Perusahaan Pembiayaan Hingga Infrastruktur, Ini Rencana BYD di Indonesia Tahun 2026
-
5 Merek Jepang Babak Belur, Penjualan BYD Meroket
-
BYD Berharap Ada Insentif Mobil Listrik Awal Tahun Depan, Demi Jaga Momentum