Suara.com - Penjualan kendaraan listrik di Amerika Serikat (AS) yang melambat ternyata lebih mengkhawatirkan daripada perkiraan banyak orang. Hal ini berakibat pada penurunan drastis produk yang dipasok Panasonic kepada mitra strategisnya di AS, Tesla, dan melemahkan target keuntungan unit baterai kendaraan listrik Panasonic.
Dilansir dari Asia Nikkei, analis meyakini bahwa penurunan penjualan baterai 1865, yang digunakan oleh Model X dan Model S Tesla, menjadi alasan utama Panasonic menurunkan produksi produk tersebut.
Namun, menurut Presiden dan CEO Panasonic Holding, Yuki Kusumi, terdapat faktor lain yang lebih kompleks.
Kusumi mengakui bahwa Panasonic terlambat dalam membaca perubahan strategi Tesla dan pergeseran fokus perusahaan otomotif di AS terhadap EV (Electric Vehicle) ke produk lain.
Pergeseran ini sejalan dengan kebangkitan industri mobil listrik China yang dipelopori oleh BYD.
Dukungan kuat pemerintah China mendorong merek-merek mobil listrik mereka mendunia dan bahkan memasuki pasar otomotif di Eropa, bersaing dengan merek-merek mobil Eropa yang sudah mapan.
Keberhasilan China ini dilandaskan pada target khusus untuk mobil listrik. Pada tahun 2025, China menargetkan 20 persen mobil baru yang dijual harus merupakan mobil berenergi baru atau New Energy Vehicle (NEV).
Pada tahun 2035, China berharap NEV akan menjadi jenis mobil yang paling banyak terjual.
"China kini memimpin dalam produksi dan meningkatkan keunggulan komparatifnya, mengandalkan pasar domestiknya yang besar dan keunggulan sebagai penggerak pertama," tulis analis dari Natixis Asia.
Baca Juga: Berkat Cloud EV, Wuling Pimpin Merek China Kuasai Pasar Mobil Listrik Indonesia
Kemajuan pesat China dalam industri mobil listrik ini menjadi tantangan bagi Panasonic dan Tesla.
Mereka perlu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan strategi para pesaingnya jika ingin mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di industri kendaraan listrik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Solo-Semarang Bebas Hambatan: Cek Tarif Tol dan Tips Aman Berkendara
-
Solo-Jogja Lebih Murah Naik Tol? Hitung Biaya vs KRL untuk Rombonganmu!
-
Liburan Bawa Mobil? Ini Biaya Nyebrang dari Jawa ke Merak yang Wajib Kamu Tahu!
-
4 Perbedaan Kunci Satria Pro vs F150 untuk Kamu yang Galau Pilih Ayago Suzuki Terbaru Ini
-
Yamaha Aerox Makin Was-Was! Motor Matic Honda Terbaru Tampil Ganas
-
Liburan ke Bali Bawa Mobil? Ini Daftar Harga Tiket Kapal Terbaru Jawa-Bali plus Tips Anti Ngantre
-
7 Motor yang Bisa Ngecas HP untuk Ojol, Fitur Power Charger Aman
-
Mitsubishi Elevance Concept: Calon Penerus Pajero dengan Teknologi PHEV 4WD
-
5 Mobil Listrik Desain Sporty untuk Kaum Muda, Tetap Stylish dan Trendi di Jalanan
-
Update Harga Suzuki Satria F150 Bekas November 2025: Lebih Murah dari Honda BeAT, Mulai Rp10 Jutaan