Suara.com - Berbagai pihak mulai buka suara mengenai rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang kabarnya akan diterapkan pada awal 2025.
Kebijakan ini disebut-sebut akan membawa sejumlah dampak signifikan bagi industri otomotif, terutama dalam sektor pembiayaan kendaraan roda empat.
Berikut adalah sederet informasi yang perlu terkait kenaikan PPN di ranah otomotif, mulai dari penjelasan PPN dan juga imbasnya.
Apa itu PPN?
Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pajak yang dikenakan pada setiap pertambahan nilai konsumsi barang dan jasa. Nilai tambah ini berasal dari akumulasi biaya dan laba selama proses produksi hingga distribusi, termasuk modal, upah, sewa, listrik, serta pengeluaran lainnya.
PPN adalah jenis pajak tidak langsung, artinya konsumen sebagai penanggung pajak tidak langsung menyetorkannya kepada negara, melainkan melalui pedagang atau pengusaha yang melapor. PPN bertujuan untuk menambah pemasukan negara dan membiayai pengeluaran program-program pemerintah.
Pengaruh Pajak 12 Persen pada Pasar Otomotif
Seperti yang Suara.com telah rangkum dari Bravomotor, kenaikan Harga Jual Kenaikan tarif PPN dari 11% menjadi 12% menyebabkan harga jual kendaraan meningkat. Harga jual mobil atau motor secara on the road diprediksi mengalami kenaikan yang signifikan. Konsumen harus membayar lebih untuk membeli kendaraan baru, sehingga membuat mereka berpikir dua kali sebelum melakukan pembelian.
1. Dampak pada Daya Beli Konsumen
Baca Juga: Harga dan Spesifikasi BYD M6 Terbaru November 2024, Mobil Listrik Paling Laris di Indonesia
Daya beli konsumen pun akan menurun akibat kenaikan harga jual kendaraan. Konsumen dengan pendapatan menengah ke bawah paling merasakan dampaknya. Kenaikan PPN membuat konsumen menunda pembelian kendaraan, yang berdampak negatif pada penjualan kendaraan secara keseluruhan.
2. Implikasi pada Produksi dan Penjualan
Penurunan Volume Produksi
Produsen otomotif menghadapi penurunan volume produksi. Kenaikan PPN meningkatkan biaya produksi, sehingga produsen harus menyesuaikan jumlah produksi dengan permintaan pasar yang menurun. Penurunan volume produksi ini mempengaruhi efisiensi operasional produsen.
Penurunan Penjualan Kendaraan
Penjualan kendaraan ditaksir akan mengalami penurunan akibat naiknya PPN. Konsumen menunda pembelian kendaraan baru, dan produsen otomotif mengalami penurunan pendapatan, yang mempengaruhi stabilitas keuangan mereka.
Berita Terkait
-
Harga dan Spesifikasi BYD M6 Terbaru November 2024, Mobil Listrik Paling Laris di Indonesia
-
Hanya 7 Merek Mobil Listrik China yang Akan Bertahan Hidup
-
Mewahnya Kelas Lexus, Harga Mirip Innova dan Pajero Seken: Mobil Bekas Segmen SUV 200 Jutaan Ini Layak Jadi Opsi
-
Dibanding Peres Rakyat Miskin Lewat PPN, Ekonom Saran Prabowo Keruk Dana dari Pajak Orang Kaya
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Pertamina Enduro VR46 Padukan Livery Batik Sambut MotoGP Mandalika
-
Polytron Fox 200 vs Fox S: Mana yang Lebih Worth It?
-
Rahasia Terbongkar: Cara Ampuh Deteksi Mobil Bekas Banjir dan Tabrakan sebelum Beli!
-
Viral Rombongan Klub Motor Stop Bus di Turunan, Pahami Aturan Touring Ini atau Siap-Siap Dipidana
-
Pegadaian Syariah vs BSI OTO: Simulasi Kredit Kendaraan Syariah, Pilih Mana yang Lebih Murah?
-
Penjualan Mobil Baru 2025 Terus Alami Penurunan Dibandingkan Tahun Lalu
-
Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan di Surabaya, Nomor 2 Bikin Tergoda
-
5 Motor Listrik yang Bikin Kamu Jadi Pusat Perhatian: Pilihan Anak Muda, Siap Gaspol
-
Cari Mobil Bekas Murah? Ini Rekomendasi Rp50 Jutaan di Semarang
-
Bergabung dengan Sejumlah Merek Otomotif Asal China, Geely Memulai Perakitan Lokal di Indonesia