Suara.com - Baru empat merek mobil listrik China yang berhasil meraih untung, sementara sisanya sudah di ujung tanduk ketika industri otomotif Tiongkok memasuki fase baru.
Hanya BYD, Li Auto, dan Aito yang didukung oleh Huawei yang sudah meraup keuntungan. Sementara sejumlah merek lain masih terus berdarah-darah dan diprediksi semakin tertekan di tengah pasar otomotif China yang sudah kelebihan produksi dan diwarnai dengan perang harga yang kian brutal.
Sementara di pasar luar negeri, mobil listrik China dihadang oleh tarif impor tinggi oleh Eropa serta Amerika Serikat.
"Ketika pasar domestik semakin padat dan penjualan di negara-negara maju dihadang oleh tarif tinggi, para pemain kunci di industri mobil listrik China harus semakin efisien," kata Chen Jinzhu, CEO Shanghai Mingliang Auto Service, sebuah firma konsultansi di Tiongkok kepada South China Morning Post baru-baru ini.
"Pasar mobil listrik China telah memasuki fase baru, di mana semua pabrikan dihadapkan pada situasi maju atau mati sama sekali," lanjut dia.
Empat produsen mobil listrik China yang terdaftar di bursa, Nio, Xpeng, Zeekr dari Geely dan Leapmotor yang disokong Stellantis, sampai saat ini belum mendulang keuntungan.
Bos Xpeng, He Xiaopeng pada Oktober lalu meramalkan hanya 7 produsen mobil listrik Tiongkok yang mampu bertahan dalam 10 tahun terakhir, sementara sisanya akan tenggelam.
Kelebihan produksi
Saat ini produksi mobil listrik di China sudah jauh melampui permintaan. Dari 50 pabrik perakitan mobil listrik di Tiongkok, kapasitas produksinya mencapai 17 juta unit per tahun i 2023 lalu.
Baca Juga: Hyundai Luncurkan Program Berlangganan Charging Station untuk Konsumen Mobil Listrik
Menurut Goldman Sachs, tahun ini kapasitas produksi akan naik sebesar 3,2 juta unit - menyusut dari 2023 ketika kapasitas naik sebanyak 5,2 juta unit.
Sementara Asosiasi Manufaktor Otomotif China meramalkan pada tahun ini, penjualan mobil listrik akan mencapai 11 juta unit. Artinya ada sekitar 9 juta unit yang tidak terserap oleh pasar domestik.
Alhasil para produsen mobil listrik China saat ni berlomba untuk mengekspor mobil mereka ke luar negeri. Tetapi kebijakan tarif tinggi yang diambil Eropa dan Amerika Serikat membuat strategi ini tak berjalan mulus.
"Amerika Serikat dan Uni Eropa adalah dua pasar mobil besar dunia. Merek yang belum bisa mendulang pasar di dua wilayah itu belum bisa disebut sebagai pemain kelas dunia," kata Gao Shen, analis industri otomotif yang berbasis di Shanghai.
Ia menambahkan jika permintaan dari pasar tidak cukup, maka produksi mobil listrik China menjadi mubazir.
Xpeng, yang di kuartal III lalu mengumumkan kerugian 249 juta dolar AS, pekan ini mengatakan bahwa perusahaan berharap bisa berhenti merugi ada 2025 mendatang. Perkiraan yang sama juga disampaikan oleh Leapmotor dan Zeekr.
Berita Terkait
-
Toyota bZ3C Calon Mobil Listrik Terbaru Dengan Jarak Tempuh 630 Km
-
BYD Sudah Kalahkan Raksasa Amerika, Ford di Pasar Mobil Dunia
-
BYD Pastikan Mulai Lakukan Produksi Lokal Pada 2026 Sebagai Komitmen Investasi di Indonesia
-
Hanya 7 Merek Mobil Listrik China yang Akan Bertahan Hidup
-
Uni Eropa Sepakat Naikkan Tarif Impor Mobil Listrik China, Jerman Menolak
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Vario 125 dan Scoopy Beda Tipis Banderolnya? Simak Harga Motor Honda Akhir Tahun 2025
-
Bimbang Memilih Aerox vs LEXi? Mending Intip Dulu Daftar Harga Motor Yamaha Akhir 2025
-
Naksir Raize Bekas? Sebelum Beli, Tengok Dulu Konsumsi BBM, Pajak dan Harganya
-
Motor Terendam Banjir Perlu Penanganan Khusus, Berikut Langkah yang Perlu Diperhatikan
-
Pilih Hilux, Triton atau D-Max? Segini Harga Terbaru Mobil Double Cabin Bekas di Akhir 2025
-
Komunitas Motor Matic dapat Edukasi Pemilihan Pelumas yang Tepat dari Para Ahli
-
Galau Memilih Xenia vs Rocky? Mending Tengok Dulu Harga Mobil Daihatsu di Akhir 2025
-
Anak Muda Mending Agya atau Raize? Intip Dulu Harga Mobil Toyota Akhir Tahun 2025
-
Sobat Gaji UMR Merapat, Ini 5 Rekomendasi Mobil untuk Harian: Dari Opsi Aman hingga Brand Eropa
-
4 Model Honda Brio Bekas Budget Rp80 Jutaan, Ideal Jadi Mobil Pertama