Suara.com - Di tengah persaingan ketat industri otomotif, Nissan kini berada di posisi yang genting. Meskipun rencana merger dengan Honda tidak berjalan, laporan terbaru menyebutkan bahwa Nissan sedang mempertimbangkan untuk menerima investasi dari produsen mobil Jepang lainnya, termasuk Honda, Mitsubishi, dan Hon Hai Precision Industry yang lebih dikenal sebagai Foxconn.
Menurut Carscoops, laporan dari Jepang mengungkapkan bahwa Nissan masih ingin bekerja sama dengan Honda setelah negosiasi awal terhenti pada Februari.
Merek ini berada dalam posisi keuangan yang rentan dan tampaknya bersedia melakukan apa saja untuk bertahan. Ini bisa termasuk pemecatan CEO saat ini, Makoto Uchida, yang telah memimpin Nissan sejak 2019.
Dikabarkan bahwa jika Nissan menerima investasi dari Honda, Uchida bisa dipaksa keluar, seperti yang dilaporkan oleh Nikkei Business.
Uchida sebelumnya mengatakan bahwa dia tidak akan menghalangi jika komite nominasi Nissan, dewan direksi, dan pemegang saham memutuskan bahwa dia harus mundur.
Menurut seorang sumber dalam Nissan, komite nominasi akan bertemu pada 6 Maret untuk membahas langkah selanjutnya.
Jika Uchida benar-benar dipaksa keluar, CFO saat ini, Jeremy Papin, bisa mengambil alih sementara waktu dan memimpin negosiasi baru dengan Honda.
Bloomberg melaporkan bahwa Uchida berusaha menstabilkan bisnis Nissan sebelum meninggalkan posisinya.
Namun, baru-baru ini dia memberi tahu para pemegang saham untuk mengharapkan kerugian bersih sebesar Rp 8,7 triliun ($536 juta) untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret, meskipun sebelumnya memperkirakan laba bersih sebesar Rp 40,8 triliun ($2,5 miliar) dalam perkiraan pada Mei 2024.
Baca Juga: Penjualan Tesla di Eropa Anjlok hingga 70 Persen, BYD dan Faktor Politik Jadi Penyebabnya
Foxconn telah menjadi pemain utama dalam pembicaraan tentang masa depan Nissan dalam beberapa bulan terakhir.
Dipahami bahwa ketertarikan potensial raksasa Taiwan tersebut untuk mengambil alih pembuat mobil tahun lalu adalah salah satu alasan mengapa otoritas Jepang diduga menekan Honda untuk bekerja sama dengan pesaingnya, agar Nissan tetap menjadi milik Jepang.
Setelah negosiasi antara Nissan dan Honda untuk mengembangkan perusahaan holding bersama gagal, Uchida mengatakan bahwa sulit bagi Nissan untuk bertahan tanpa mitra.
"Dalam situasi saat ini, sulit untuk mengikuti persaingan hanya dengan Nissan sendiri, jadi kami melakukan diskusi serius tentang proposal dari Honda," katanya. "Kami tidak dapat yakin seberapa banyak kemandirian Nissan akan terjamin dan apakah potensi kami akan sepenuhnya dimaksimalkan jika Nissan menjadi anak perusahaan Honda sepenuhnya."
Dengan situasi ini, apakah Nissan mampu bertahan atau justru berisiko tamat tanpa "sekoci" berupa mitra strategis? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Berita Terkait
-
Penjualan Tesla di Eropa Anjlok hingga 70 Persen, BYD dan Faktor Politik Jadi Penyebabnya
-
Pertanda Mobil Bekas Pernah Kena Banjir: Wajib Tahu sebelum Beli untuk Mudik Lebaran
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Bertenaga Harga 50 Jutaan Maret 2025: Mesin Bertenaga, Cocok untuk Mudik Nyaman
-
Sport Car dengan Lampu Pop-Up 'Comeback', Bawa Mesin Gahar
-
Saingi VW ID.Buzz, Kia Kenalkan Van Listrik dengan Jangkauan 400 KM
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
2 Mobil Listrik yang Cocok untuk Perjalanan Bisnis Jarak Dekat, Pilih Kecil Gesit atau Muatan Besar?
-
KUIS: Seberapa 'Anak Mobil' Kamu?
-
Beda Pajak Motor Listrik vs Motor Bensin Biasa, Lebih Murah yang Mana?
-
7 Rekomendasi Mobil Keluarga 3 Baris Rp70 Jutaan: Irit, Kabin Lega, dan Hemat Perawatan
-
One3 Motoshop Hadirkan Brand Asal Jepang Active dan Galespeed di IMHAX 2025
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 5 Seater Harga Rp100 Jutaan: Barang Buruan Keluarga Muda
-
5 Mobil Diesel Paling Irit Tahun 2025: Panther Masih Layak di Nomor Satu?
-
Pilihan Mobil Bekas Pintu Geser Harga di Bawah Rp 100 Juta
-
SW-Motech Debut di Indonesia Lewat Gelaran IMHAX 2025