Suara.com - Raksasa mobil listrik China, BYD dilaporkan mulai mengurangi produksi mobil di China dan perlahan telah menurunkan kecepatan ekspansinya dalam beberapa bulan terakhir.
Seperti dilansir dari Reuters, Rabu (25/6/2025), BYD telah mengurangi produksi, memangkas jumlah shift di pabrik-pabriknya, serta menunda rencana penambahan jalur produksi setelah strategi perang harga yang dilancarkannya pada Mei lalu sepertinya menjadi bumerang.
Sebagai konsekuensi, pertumbuhan penjualan mobil BYD pada tahun ini tampaknya akan melambat - berbeda dari tahun-tahun sebelumnya sehingga perusahaan asal Shenzhen itu berhasil mengalahkan Tesla sebagai produsen mobil listrik terbesar dunia pada tahun lalu.
Ini juga menandakan bahwa BYD sudah kelebihan stok mobil, bahkan setelah perusahaan melakukan pemangkasan harga besar-besaran pada Mei lalu, dan juga menjual mobil-mobil barunya sebagai mobil bekas, dengan harga lebih murah.
Dalam laporan itu, yang mengutip keterangan dua sumber anonim, disebutkan bahwa BYD sudah membatalkan shift malam di beberapa pabriknya. Selain itu, perusahaan juga menurunkan produksi di beberapa pabrik hingga sepertiga dari kapasitas sebelumnya.
Kebijakan ini setidaknya diterapkan da empat pabrik perakitan mobil. Tidak hanya itu, BYD juga membatalkan rencana untuk menambah line produksi baru.
Tahun lalu BYD menjual 4,27 juta unit mobil. Sebagian besar mobil BYD laku terjual di China. Di Tiongkok, merek mobil listrik itu memiliki setidaknya tujuh pabrik perakitan mobil.
Pada tahun 2025 ini, BYD berencana meningkatkan penjualan hingga 5,5 juta unit atau hampir 30 persen dari capaian tahun lalu.
Belum diketahui sampai kapan BYD akan menerapkan kebijakan ini. Tetapi seorang sumber menerangkan bahwa BYD menurunkan jumlah produksi mobilnya untuk menekan biaya produksi. Tetapi sumber lain menerangkan bahwa alasan BYD adalah karena perusahaan gagal mencapai target penjualan.
Baca Juga: Perang Harga Mobil di China, Geely Ungkit Kasus Tangki Bensin Bermasalah BYD
Data dari Asosiasi Manufaktor Otomotif China menunjukkan bahwa pertumbuhan produksi mobil BYD turun 13 persen pada April dan juga turun 0,2 persen pada Mei, jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Jika dibandingkan dengan data pada 2023 dan 2024, BYD biasanya menggenjot produksi mulai Kuartal II setiap tahun. Tetapi tren ini berubah ada 2025, ketika rata-rata produksi mobil BYD turun 29 persen pada April dan Mei dibandingkan dengan pada Kuartal IV 2024.
Perang Harga
BYD sendiri sedang jadi sorotan setelah dituding memicu perang harga mobil di China dengan memberikan diskon besar-besaran untuk beberapa model yang dijual di Tiongkok mulai Mei lalu.
Kebijakan BYD yang memberikan diskon besar-besaran itu diikuti oleh pabrikan-pabrikan otomotif China lainnya.
Pada saat yang sama sejumlah pesaing seperti Great Wall Motor dan Geely menuding BYD telah mengguncang industri otomotif China, karena penurunan harga tidak saja membuat keuntungan semakin tipis tapi juga diprediksi akan menurunkan kualitas produk.
Berita Terkait
-
Peserta GIIAS 2025 Masih Pakai Tenda, Gaikindo Rencanakan Pindah Lokasi Pameran Tahun Depan
-
GIIAS 2025 Kebanjiran Merek Pendatang Baru, Mampu Gairahkan Industri Otomotif ?
-
Pemerintah China Kehabisan Dana Subsidi Mobil Baru, Terkecoh Praktik Nakal Brand Otomotif
-
Strategi Perang Harga yang Dilakukan BYD Diakui Sudah Kebablasan
-
Kontroversi Pernyataan Petinggi Toyota Soal Kendaraan Listrik
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Operasi Zebra 2025 Mulai Jam Berapa? Jadwal Berlaku Besok, Ini 8 Sasaran Utama
-
7 Mobil SUV Ladder Frame Harga di Bawah Rp 100 Juta: Bandel dan Kokoh!
-
Hemat & Ramah Lingkungan: 4 Mobil Listrik Ini Pas untuk Aktivitas Harian Keluarga di Perkotaan
-
5 Rekomendasi Mobil Sedan Sunroof Murah yang Keren Buat Anak Muda
-
Strategi Federal Oil Hindarkan Konsumen dari Oli Palsu
-
Tak Kunjung Nongol di Indonesia, Pesaing MT-25 dari Honda Malah akan Discontinue, Apa Sebab?
-
Bukan Pajero Sport: Fortuner Dipaksa Discontinue Gara-Gara Kalah dari Mobil Satu Ini
-
7 Mobil Bekas Senyaman Mercy Harga Rp100 Jutaan yang Cocok untuk Pensiunan
-
Rekomendasi Bajaj untuk Kendaraan Pribadi, Berapa Harganya?
-
Vario Jadi Motor MotoGP, CBR Makin Sangar: Ini Dia Para Raja Modifikasi HMC 2025