Suara.com - Drama penyelamatan KTM oleh Bajaj Auto terus bergulir. Setelah resmi mengucurkan total investasi lebih dari 800 juta euro—termasuk suntikan dana segar pada Mei 2025—raksasa otomotif asal India ini kini memegang kendali strategis yang signifikan atas merek motor asal Austria tersebut. Tak heran, setiap pernyataan CEO Bajaj Auto, Rajiv Bajaj, kini jadi sorotan serius.
Rajiv Bajaj, dalam wawancara yang dikutip dari Rideapart memaparkan dua langkah utama yang menurutnya wajib dilakukan untuk membalikkan nasib KTM. Ia memulai dengan menyoroti masalah identitas merek.
"Pertama, kita harus mengembalikan [KTM] ke inti mereknya. Seperti yang kadang terjadi saat sukses, Anda cenderung menyebarkan merek ke terlalu banyak kategori, terlalu banyak segmen; bahkan di luar segmen inti. Dari situ muncul proliferasi SKU yang membuat bisnis jadi sangat kompleks, mulai dari R&D hingga bengkel dealer. Jadi, menurut saya, kita harus mengembalikan merek ke inti. Dari situ akan lahir penyederhanaan besar dalam operasi, yang akan berdampak sangat positif bagi perusahaan," ujar Bajaj.
Langkah kedua yang ia tekankan adalah soal efisiensi biaya.
“Hal kedua yang harus kita lakukan adalah mereset biaya. Secara sederhana dan blak-blakan, produksi di Eropa sudah mati. Industri otomotif, termasuk mobil, paham soal ini,” tegasnya.
Bajaj mencontohkan langkah Triumph yang memindahkan hampir seluruh produksinya ke Thailand sejak lebih dari 15 tahun lalu, dan belakangan juga ke India. Menurutnya, jika Triumph bisa, KTM pun seharusnya bisa melakukan hal serupa.
"Kami belum pernah membagikan ini sebelumnya, tapi izinkan saya katakan bahwa saat KTM kesulitan di Eropa, KTM yang kami buat dan ekspor dari India ke berbagai belahan dunia memberi kami margin EBITDA lebih dari 30%. Alasannya adalah daya saing biaya yang luar biasa dari India, rantai pasok, dan pemasok kami yang hebat," ungkapnya.
Bajaj yakin, kombinasi pemulihan identitas merek dan restrukturisasi biaya akan membuka masa depan cerah bagi KTM. Ia juga menyinggung potensi ekspor KTM yang bisa mencapai rekor baru, meski tetap bergantung pada kebijakan tarif di pasar tertentu.
Tak berhenti di situ, Bajaj mengungkap rencana peluncuran mesin kembar (twin-cylinder) yang sudah lama digoda ke publik. Mesin ini disebut akan menjadi yang terbesar dari seluruh lini Bajaj maupun KTM buatan Bajaj saat ini, meski peluncurannya masih setidaknya setahun lagi.
Baca Juga: Jangan Tertipu Stiker! Ternyata Ini Beda Jeroan Honda Beat FI vs eSP, Awas Salah Pilih!
Di luar kabar KTM, Bajaj juga memberi bocoran bahwa sekitar Oktober nanti, Triumph akan merilis model Triumph Tracker bermesin 400cc, melanjutkan kesuksesan Thruxton 400 yang baru saja meluncur.
Dengan strategi ini, Bajaj tampaknya ingin mengembalikan KTM ke jalur yang lebih fokus dan efisien, sambil memanfaatkan kekuatan manufaktur Asia untuk menekan biaya.
Jika rencana ini berjalan mulus, bukan tidak mungkin KTM akan kembali menjadi pemain tangguh di segmen motor premium global—dengan India sebagai pusat produksinya.
Masalah apa yang melanda KTM sebelumnya? Anda bisa mempelajari, mulai dari krisis finansial hingga restrukturisasi organsisasi.
Berita Terkait
-
Jangan Tertipu Stiker! Ternyata Ini Beda Jeroan Honda Beat FI vs eSP, Awas Salah Pilih!
-
5 Pilihan Motor Bekas Seharga HP: Modal Mulai Rp5 Jutaan Bisa Dapat Spek Gesit
-
Yamaha Berikan Servis Gratis untuk Motor Terdampak Banjir di Bali
-
Budget Mahasiswa: Pilih Yamaha NMAX Bekas Gagah atau Fazzio Baru Bergaya?
-
Kualat! Gasak Motor Emak-emak usai Bebas, 2 Residivis di Jakbar Dicokok Lagi Asyik Main Judol
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
-
5 Motor Listrik untuk Anak Sekolah, Jarak Tempuh Jauh Harga Mulai Rp8 Juta
-
7 Mobil Bekas Kabin Lega untuk Perjalanan Jauh: Harga Bersahabat Dibawah Rp80 Juta
-
Harga Wuling Air EV Bekas Akhir 2025 Terjun Bebas? Varian Long Range Kini Cuma Segini
-
Otoproject Rilis Aksesoris BYD Atto 1 Bikin Tampilan Makin Sporty
-
5 Motor Matic Bekas Harga Rp5 Jutaan Paling Bandel di 2025, Iritnya Bisa Diandalkan
-
9 Moge Honda Paling Gagah, Rebel 500 Jadi Termurah Desember 2025
-
Skutik Retro Honda 150cc Mirip Vespa Siap Mengaspal, Tampilan Mahal Harga Masuk Akal
-
Berapa Pajak dan Konsumsi BBM Mobil Bekas KIA Seltos 2020? Harganya Mirip Agya Baru
-
Wajah Baru Honda Scoopy Makin Asyik, Gaya Retro Bikin Melirik