Otomotif / Mobil
Jum'at, 26 September 2025 | 12:25 WIB
Tangkap Layar [Youtube Rocky Gerung Official]
Baca 10 detik
  • Rocky Gerung Puji Polisi: Kebijakan Kakorlantas membekukan sirene liar disebut langkah bijak dan jujur.
  • Sirene Bikin Stres: Suara "tot tot wuk wuk" dianggap sebagai teror psikologis dan simbol arogansi jalanan.
  • Jalan Milik Bersama: Penertiban sirene dan strobo adalah langkah awal mengembalikan jalan raya sebagai ruang beradab.
  • Pemicu Stres: Itu bukan sekadar membisingkan publik, tapi membuat setiap hari kita stres di jalan hanya karena tetot-tetot
  • Simbol Arogansi: Penggunaan sirene oleh pihak yang tidak berhak dianggap sebagai bentuk arogansi dan unjuk kuasa di ruang publik.
  • Mengganggu Kenyamanan: Alih-alih menciptakan ketertiban, sirene liar justru merusak harmoni dan kenyamanan bersama di jalan.
Sirine dan strobo (Gemini)

Langkah Bijak Polisi Kembalikan Peradaban

Keputusan Kakorlantas untuk menertibkan penggunaan sirene dan strobo dinilai sebagai langkah konkret yang sangat diapresiasi.

Rocky melihat ini sebagai sebuah itikad baik untuk mengembalikan fungsi jalan raya.

“Pada akhirnya kita temukan semacam wisdom, artinya kejujuran dan kebijaksanaan oleh Kakor Lantas. Bagus, itu dia membekukan apa yang disebut sirene, tetot-tetot segala macam,” ujar Rocky.

Bagi Rocky, jalan raya bukanlah arena balap atau panggung pamer kekuasaan, melainkan etalase peradaban sebuah bangsa. Ketertiban dan saling menghargai di jalan mencerminkan kualitas masyarakatnya.

Langkah kepolisian ini diharapkan menjadi awal dari terciptanya budaya lalu lintas yang lebih sehat, di mana suara klakson dan sirene digunakan secara bijak, bukan untuk meneror.

“Saya setuju bahwa tetot-tetot itu dihentikan mulai hari ini. Selanjutnya kita akan melihat nyanyian masyarakat sipil memuji-muji bahwa jalan raya artinya jalan peradaban,” tutupnya.

Load More