Otomotif / Mobil
Kamis, 02 Oktober 2025 | 17:42 WIB
BYD Atto 1 Mobil Listrik Murah yang Melantai di GIIAS 2025 . (Foto: BYD)
Baca 10 detik
  • Penjualan Mobil BYD Alami Penurunan untuk Pertama Kalinya
  • Perang Harga Jadi Salah satu Faktor Utama Penurunan Penjualan
  • Penurunan Penjualan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) Menjadi Sorotan

Suara.com - BYD Group, raksasa otomotif asal Tiongkok, mencatatkan penurunan penjualan yang signifikan pada bulan September. Data terbaru menunjukkan penjualan BYD turun 5,9 persen menjadi 393.060 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Faktor utama di balik kemerosotan ini adalah kinerja merek BYD sendiri. Penjualan merek utama ini anjlok 11,4 persen menjadi 355.774 unit pada bulan September, melanjutkan tren penurunan 3,6 persen yang terjadi pada bulan Agustus, demikian pantauan dari China EV DataTracker.

BYD saat ini menghadapi tantangan berat di pasar domestik Tiongkok. 
"Perang harga telah mencapai titik terendah, dan sebagian besar produsen mobil tidak dapat menurunkan harga lebih rendah lagi tanpa menghadapi tantangan jangka panjang," kata laporan tersebut, dikutip Kamis (2 September 2025). 

Akibatnya, penjualan merek BYD di Tiongkok rata-rata menurun 20 persen selama tiga bulan terakhir.

Penurunan penjualan PHEV (Plug-in Hybrid Eectric Vehicle) juga menjadi sorotan. Pada September, penjualan PHEV BYD merosot 25,6 persen menjadi 188.010 unit. Ini merupakan penurunan beruntun selama enam bulan sejak April.

Meski demikian, BYD masih memiliki penopang yang mencegah kejatuhan lebih dalam. Tiga sub merek baru mereka menunjukkan pertumbuhan impresif. Fang Cheng Bao, yang fokus pada SUV melonjak 345 persen menjadi 24.121 unit. Merek premium Denza tumbuh 20,5 persen menjadi 12.407 unit, dan merek supercar Yangwang meroket 145 persen menjadi 758 unit pada September secara tahunan.

Selain itu, penjualan luar negeri juga menjadi penyelamat. BYD berhasil menjual 71.256 kendaraan di luar Tiongkok pada September, naik 115,8 persen dibandingkan tahun lalu. Perusahaan bahkan telah menyelesaikan armada ekspor besar yang terdiri dari delapan truk pengangkut mobil, termasuk BYD Jinan, dengan kapasitas angkut tahunan kumulatif satu juta kendaraan.

Penjualan BEV (kendaraan listrik bertenaga baterai) BYD juga menunjukkan performa positif, tumbuh 24,3 persen menjadi 205.050 kendaraan secara tahunan. Pada kuartal ketiga, BYD Group secara global menjual 1.105.591 kendaraan, turun 2,1 persen dari tahun lalu.

Ini menandai penurunan triwulanan pertama sejak 2020. Merek BYD sendiri mengalami penurunan 4 persen dari tahun lalu. Di sisi lain, ekspor BYD pada kuartal ketiga melonjak 146,4 persen menjadi 232.806 unit.

Baca Juga: Mobil Bensin dan Hybrid Masih Jadi Pilihan di Tengah Gempuran Mobil Listrik

Load More