- BBM bioetanol (E10) berisiko fatal merusak mesin motor 2-tak karena sifat kimianya yang unik.
- Etanol dapat memisahkan oli samping dari bensin jika terkontaminasi sedikit saja air di dalam tangki.
- Akibatnya, pelumasan gagal total, memicu korosi, dan bisa berujung mesin macet atau jebol.
Prof. Yuswidjajanto menegaskan, "Jika bensin E10 (etanol 10 persen) yang mengandung oli (untuk pelumasan pada motor 2-tak) tercampur dengan air, maka etanol akan berikatan kuat (larut) dalam air melalui ikatan hidrogen (H) dan bensin non-polar serta oli non-polar juga akan berikatan kuat (larut)."
Singkatnya, mesinmu hanya akan menyedot bensin "kering" tanpa pelumasan yang cukup.
Kondisi Ideal yang Mustahil di Dunia Nyata
Secara teori, jika tangki bensin benar-benar kering dan steril dari air, E10 masih aman.
"Dalam kondisi bensin kering atau tidak mengandung air, etanol bisa larut dalam bensin hingga 20-25 persen," tambah Prof. Yuswidjajanto.
Namun, menjaga tangki motor 2-tak—terutama model lawas—agar 100% bebas dari uap air akibat cuaca atau proses pengisian adalah hal yang nyaris mustahil.
3 Dampak Mengerikan E10 pada Mesin 2-Tak Anda
Jika nekat menggunakan BBM beretanol pada motor 2-tak, bersiaplah menghadapi tiga mimpi buruk ini:
1. Pelumasan Gagal Total: Oli yang mengendap di dasar tangki tidak akan pernah sampai ke ruang bakar. Komponen vital seperti piston dan silinder akan bergesekan tanpa pelumas, menyebabkan baret parah.
2. Korosi Merajalela: Campuran etanol dan air bersifat korosif. Tangki bahan bakar, karburator, hingga komponen internal lainnya akan menjadi sasaran empuk karat yang menggerogoti dari dalam.
3. Performa Anjlok & Mesin Jebol: Gesekan ekstrem akan membuat suhu mesin melonjak drastis (overheat), tenaga bakal 'ngedrop', dan skenario terburuk? Mesin macet total di tengah jalan. Siap-siap turun mesin!
Baca Juga: Chery Masih Enggan Buka Suara soal BBM Campur Etanol
Lalu, Apa Solusinya?
Jika pemerintah benar-benar menerapkan E10 secara luas, para pemilik motor 2-tak harus ekstra waspada.
Cara paling aman adalah dengan tetap menggunakan bensin konvensional non-etanol jika masih tersedia di pasaran.
Hindari coba-coba jika tidak mau motor legendarismu berakhir jadi pajangan di garasi.
Merawat motor 2-tak adalah sebuah seni dan komitmen. Jangan sampai kebijakan bahan bakar baru ini memupus kenikmatan mendengar raungan khas mesin ngebul kesayanganmu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
Terkini
-
Bocoran SUV Baru Toyota yang Bakal Rilis di Indonesia: Wajah Hammerhead, Mesin PHEV
-
Menguji Sensasi Berkendara Honda Vario 125 Street di Jalan Perkotaan
-
6 Pilihan Mobil Tua Irit BBM dan Bertenaga, Cocok Banget Buat Mahasiswa
-
Rp80 Jutaan Dapat Kijang Innova Tahun Berapa? Tengok Konsumsi BBM dan Taksiran Pajak sebelum Beli
-
3 Warna Retro New Honda Genio Bikin Hype di Jogja, Siap Tampil Kece Tanpa Bikin Kantong Kere
-
Toyota Hilux Rangga Pimpin Pembangunan Toilet Umum dari Plastik Daur ulang di Lombok
-
Honda Vario 125 Street Gunakan Model Setang Telanjang, Ini yang Membedakan dengan BeAT Street
-
Daftar Harga Mobil Hybrid Desember 2025, Ada Model Baru
-
4 Motor Matic 'Tenggelam' Lumpur Galodo Sumbar, Honda BeAT hingga Vario Jadi Saksi Bisu Banjir
-
Suzuki Ertiga Bagusnya Pakai Ban Apa? Ini 5 Ban Mobil yang Stabil dan Awet untuk Jalan Aspal