Suara.com - Keputusan mengejutkan datang dari pemerintah terkait masa depan industri otomotif Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa pada tahun 2026 pemerintah tidak menyiapkan insentif baru untuk sektor otomotif.
Padahal, sejumlah pelaku industri sejak awal telah menaruh harapan besar agar kebijakan fiskal baru kembali diberikan guna mendorong penjualan, terutama di tengah tren penurunan pasar.
Pernyataan Airlangga ini seolah menjadi sinyal bahwa berbagai usulan insentif yang berkembang selama beberapa bulan terakhir belum mengarah pada keputusan final. Bahkan, bisa dibilang batal bergulir.
Pemerintah menilai bahwa industri otomotif Indonesia masih memiliki performa yang cukup kuat sehingga tidak memerlukan dukungan fiskal tambahan untuk tahun depan.
Salah satu indikatornya adalah tingginya antusiasme masyarakat dalam sejumlah pameran otomotif besar, termasuk Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 yang digelar di ICE BSD.
Dari sudut pandang pemerintah, dinamika ini menunjukkan bahwa industri otomotif belum membutuhkan rangsangan baru untuk memperkuat permintaan.
Namun, pernyataan tersebut tidak sejalan dengan pandangan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Kemenperin justru sedang menyusun detail usulan insentif baru untuk otomotif, mengingat peran strategis sektor ini dalam struktur manufaktur nasional.
Industri otomotif dikenal memiliki multiplier effect besar terhadap perekonomian, mulai dari menciptakan lapangan kerja hingga mendukung rantai pasok komponen lokal.
Salah satu isu utama yang mendorong isu ini adalah ketimpangan antara insentif kendaraan hybrid (HEV) dan kendaraan listrik berbasis baterai (BEV).
Baca Juga: 4 Mobil Sekelas Mini Cooper Mulai Rp100 Jutaan: Gaya Sultan, Harga Teman
HEV saat ini hanya mendapat diskon PPnBM sebesar 3 persen, itu pun berakhir pada akhir 2025. BEV, terutama yang diproduksi lokal dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tinggi, menikmati berbagai insentif seperti:
- PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 10 persen
- PPnBM 0 persen
- Bebas PKB dan BBNKB
- Pajak hanya 2 persen
Tidak hanya itu, BEV impor dalam skema tes pasar juga mendapat potongan bea masuk hingga 50 persen, sehingga pajaknya hanya 12 persen dari seharusnya 77 persen, insentif yang juga akan berakhir di 2025.
Ketimpangan ini membuat HEV dan mobil bermesin pembakaran internal (ICE) berada di posisi yang kurang kompetitif, padahal kedua segmen tersebut masih mendominasi penjualan domestik.
Penjualan mobil nasional sendiri mencatat penurunan 10,6 persen per Oktober 2025, sehingga banyak pihak menilai dukungan pemerintah tetap diperlukan.
Respons Pelaku Industri
Meski pemerintah menegaskan tidak ada insentif otomotif pada 2026, pelaku industri mencoba tetap optimistis. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyampaikan keyakinannya bahwa pemerintah akan mencari solusi terbaik agar industri tidak mengalami penurunan signifikan.
Berita Terkait
-
4 Mobil Sekelas Mini Cooper Mulai Rp100 Jutaan: Gaya Sultan, Harga Teman
-
29 Daftar Harga Avanza Bekas Mulai Rp50 Juta: Solusi Liburan Akhir Tahun Keluarga Anti Kehujanan
-
7 Mobil Kecil Bekas Rp30 Jutaan, Mesin Bandel Perawatan Murah Meriah
-
40 Juta Dapat Mobil Apa? Intip 3 Model Daihatsu Ayla Bekas Lengkap dengan Estimasi Pajak Tahunan
-
9 Ban Mobil Rp 600 Ribuan yang Bisa Hemat BBM, Cocok untuk LCGC hingga MPV
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
Terkini
-
3 Mobil Listrik Keren Penantang Alphard: Teknologi Canggih, Desain Super Mewah
-
Hyundai Tegaskan Komitmen untuk Sepak Bola Indonesia di Laga Ulang Tahun Persija
-
5 Ban Motor Anti Licin Favorit yang Jadi Penyelamat di Musim Hujan
-
Pertamina, Shell, Bp, dan Vivo Kompak Naikan Harga BBM di Akhir Tahun
-
3 SPBU Swasta Kompak Naikkan Harga: Shell, BP, dan Vivo Janjian Jual BBM Rp 13 Ribu?
-
4 Mobil Sekelas Mini Cooper Mulai Rp100 Jutaan: Gaya Sultan, Harga Teman
-
5 Rekomendasi Ban Tubeless Supra X 125 yang Aman di Musim Hujan
-
All New Honda Vario 125 Terima Ubahan Total, Sekarang Ada Tipe Street
-
29 Daftar Harga Avanza Bekas Mulai Rp50 Juta: Solusi Liburan Akhir Tahun Keluarga Anti Kehujanan
-
Apakah Mobil Kena Banjir Masih Bisa Diperbaiki? 6 Indikasi Mobil Rusak Parah