- Menkeu belum terima usulan perpanjangan diskon pajak 2026.
- Insentif mobil listrik impor (CBU) dipastikan setop tahun depan.
- Momen kritis beli mobil listrik harga miring sisa 4 hari lagi.
Suara.com - Kabar penting bagi Anda yang masih menunda pembelian mobil listrik hingga tahun depan karena nasib "diskon" dari negara kini berada di ujung tanduk.
Kabar kurang sedap berhembus dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang mengisyaratkan ketidakpastian mengenai kelanjutan insentif fiskal untuk kendaraan listrik di tahun 2026.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan belum ada kepastian hitam di atas putih mengenai perpanjangan insentif kendaraan listrik untuk tahun 2026.
Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bagi konsumen untuk segera mengambil keputusan sebelum pergantian tahun yang tinggal menghitung hari.
Agar Anda tidak bingung dan bisa berhitung untung rugi, berikut adalah deretan fakta kondisi terkini insentif otomotif nasional:
1. Kemenkeu Belum Terima "Lampu Hijau" Usulan
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara terbuka menyatakan belum menerima dokumen usulan resmi dari Kemenperin terkait perpanjangan insentif.
"Saya belum terima, saya akan lihat dulu seperti apa," ujar Purbaya di Kejaksaan Agung, Jumat (26/12/2025).
Pernyataan ini menjadi sinyal kuning bagi konsumen, karena tanpa persetujuan Kemenkeu, anggaran subsidi tidak bisa dicairkan.
Baca Juga: Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
2. Evaluasi Dampak Ekonomi Masih Berjalan
Pemerintah tidak ingin gegabah menggelontorkan uang negara tanpa hasil yang nyata pada sektor riil.
Kemenkeu akan mengevaluasi seberapa 'ngefek' insentif di beberapa sektor khususnya di dunia otomotif.
3. Ekonomi Membaik, Alasan Subsidi Dicabut?
Apakah alasan ekonomi membaik jadi alasan subsidi dicabut?
Menkeu Purbaya meyakini ekonomi Indonesia kini mulai "nyundul" ke arah positif, sehingga daya beli masyarakat diprediksi pulih secara alami tanpa perlu "obat kuat" berupa subsidi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
-
Budget 7 Juta Dapat Honda Vario Bekas Tahun Berapa? Cek Rekomendasinya
-
Mobil Bekas Xpander 2017 Masih Layak Dibeli? Cek Harga dan Spesifikasinya
-
Daya Pikatnya Susah Ditolak, Berapa Pajak Tahunan dan Harga Innova Reborn Diesel?
-
5 SUV Matic 100 Jutaan Gak Ngos-ngosan di Tanjakan, Sekeluarga Nyaman Liburan ke Gunung
-
5 Rekomendasi Motor Bekas Harga Rp7 Jutaan: Bisa Buat Sekolah, Kuliah hingga Sunmori di 2026
-
Pesona Toyota Alphard Harga LCGC Bekas: Cek Taksiran Pajak dan Penyakit yang Sering Muncul
-
Beda Pajak LMPV Avanza vs Xpander: Ada yang Tembus Rp5,2 Juta, Mending Mana?
-
Bak Bumi dan Langit, Adu Pajak Tahunan BYD Atto 1 vs Honda Brio Satya