Suara.com - Salah satu tantangan pemerintah Indonesia di sektor kesehatan adalah pemerataan jumlah dokter agar sesuai dengan rasio jumlah penduduk. Saat ini, Indonesia menempati peringkat ketiga terendah di negara wilayah ASEAN dalam hal golden line ratio jumlah dokter, termasuk dokter umum, spesialis dan sub-spesialis. Indonesia hanya memiliki sekitar 140 ribu dokter aktif dan Angka tersebut masih jauh dari persentase jumlah dokter sesuai standar World Health Organization (WHO), yakni 270 ribu dokter aktif.
Perusahaan pengembang aplikasi klinik digital Klinik Pintar menilai pemenuhan standar rasio dokter di Indonesia terkendala setidaknya dua hal utama. "Pertama, target pemenuhan dari 10 tahun molor sampai 12 tahun karena hampir 20 persen dokter bekerja di bidang manajerial di fasyankes masing-masing. Kedua, lulusan dokter umum dan spesialis notabene terkonsentrasi kota-kota tertentu yang akhirnya membuat upaya distribusi ke daerah terhambat," tutur Chief of Medical Klinik Pintar dr. Eko S. Nugroho, MPH, Jumat (18/11/2022), dikutip dari siaran pers.
Tantangan lainnya adalah keterbatasan akses dokter spesialis di primary care. Data dari Kementerian Kesehatan, per 1 April 2022 jumlah dokter umum dan dokter spesialis di rumah sakit seluruh Indonesia sebanyak 122.023 orang dan kekurangan sebesar 8.182 orang dokter. Sementara itu berdasarkan data Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) per 1 November 2022 terdapat total 48.784 dokter spesialis di Indonesia dimana hanya 44.753 yang saat ini memiliki STR aktif.
Di sisi lain, fasilitas Kesehatan Spesialistik dalam bentuk Klinik Utama masih menangani kondisi medis pasien dengan fasilitas yang terbatas. Hal ini membuat pasien-pasien dengan kondisi medis tertentu yang sebenarnya bisa ditangani sampai tuntas di klinik tersebut harus dirujuk ke rumah sakit karena fasilitas yang kurang memadai.
Kondisi di atas mendorong Klinik Pintar untuk terus mencari solusi agar Klinik Utama bisa menjadi center of excellence yang mampu menangani kondisi medis pasien secara tuntas dan menyeluruh. Salah satunya melalui kerja sama Clinic Management dengan Klinik Armedika di Kelapa Gading yang merupakan klinik spesialisasi anak dengan gangguan pertumbuhan tidak ideal sesuai usia, gangguan bicara, gangguan pergerakan, konsultasi anak umum, dan vaksinasi.
Rabu (16/11/2022) kemarin, diadakan soft launching Klinik Armedika by Klinik Pintar. Pemilik Klinik Armedika, dr. Arroyan Wardhana, SpTHT-KL mengatakan ini merupakan salah satu contoh implementasi kerja sama Clinic Management melalui peningkatan fasilitas Kesehatan Spesialistik yang lengkap dan menyeluruh di bidang tumbuh kembang anak, mulai dari konsultasi dokter spesialis anak hingga terapi okupasi dan terapi wicara.
"Klinik Armedika sangat terbantu dengan adanya kerja sama dengan Klinik Pintar karena kami tidak hanya didukung dari sisi digitalisasi klinik, namun juga transformasi infrastruktur klinik hingga kerja sama pengembangan dan pengelolaan klinik. Jadi, pasien yang datang ke klinik tidak hanya bisa berkonsultasi dengan dokter, tetapi bisa langsung mendapatkan perawatan lanjutan spesialistik dengan nyaman. Harapannya, ke depan Klinik Armedika dapat terus membantu optimalisasi perkembangan anak di sekitar Kelapa Gading pada khususnya dan Jakarta Utara pada umumnya," papar dr. Arroyan.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari Seksi Pelayanan dan Kesehatan Masyarakat Dinkes Jakarta Utara, Julyadi, mengapresiasi inisiatif Klinik Pintar dalam memperlebar akses masyarakat kepada klinik-klinik spesialis. Menurutnya, ini bisa dibilang manifestasi atas promosi transformasi digital kesehatan di Indonesia oleh pihak swasta.
"Saat ini, terdapat 125 klinik pratama di Jakarta Utara, masih kurang dari jumlah ideal klinik pratama yang dianjurkan di daerah ini, yaitu 147 klinik. Di antaranya, lebih sedikit lagi klinik spesialis yang mengadopsi sistem digital. Harapannya, dengan kemudahan yang ditawarkan sistem Klinik Pintar, akan ada lebih banyak klinik kesehatan yang mulai beralih mengadopsi digitalisasi untuk perkembangan bisnisnya," ujar dia.
Baca Juga: 5 Manfaat Kopi untuk Kulit, Bisa Jadi Opsi untuk Luluran Nih!
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence