Suara.com - Lamanya waktu penerbangan ditambah dengan banyaknya jadwal terbang yang telat dialami Jemaah Haji Indonesia yang akan menunaikan ibadah haji, tentunya berdampak pada kebugaran tubuh.
Persoalan kelelahan saat tiba di bandara biasanya dialami jemaah haji yang sudah lanjut usia. Bahkan tak sedikit dari mereka yang harus menjalani perawatan sementara di klinik kesehatan jemaah di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
Tim Kesehatan Klinik Bandara, Rendi Yoga Saputa mengemukakan bahwa jemaah lansia paling rentan dengan kelelahan akibat lamanya penerbangan dari Tanah Air menuju Jeddah. Bahkan, terjadi di hampir setiap jemaah lansia untuk semua kelompok terbang (kloter).
"Kelelahan pada jemaah terjadi hampir pada setiap kloter. Apalagi jemaah haji lansia," ujarnya pada Tim Media Center Haji, Kamis (30/5/2024).
Ia membeberkan, berdasarkan data yang ada di Tim Kesehatan Bandara, 15 dari 55 jemaah yang menjalani perawatan sementara di klinik bandara karena alami kelelahan selama penerbangan.
Untuk diketahui, 131 ribu jemaah haji telah tiba di Tanah Suci dari 338 kloter.
Jumlah tersebut sudah merupakan setengah dari total jemaah haji yang berangkat ke Tanah Suci, yakni 241 ribu orang.
Lebih lanjut, Rendi memberikan tips kepada jemaah untuk mencegah kelelahan yang biasanya ditandai dengan kondisi tubuh seperti kepala berat, kaki terasa panas, lemas dan pusing.
"Ketika tubuh sudah menunjukkan tanda-tanda tersebut, jemaah harus mampu mengenali kemampuan diri, maka tidak perlu memaksakan ibadah. Lebih baik fokus dan tabung energi pada inti ibadah haji, yakni saat wukuf di Arafah," katanya.
Baca Juga: Bahagianya Mahira, Jemaah Haji Remaja Asal Aceh yang Menunggu 7 Tahun Bertamu ke Rumah Allah
Rendi mengemukakan hal tersebut bisa terjadi karena kekurangan elektrolit dan cairan yang bisa memicu kelelahan dan tubuh menjadi lemas.
Lantaran itu, ia mengatakan, pentingnya jemaah haji agar selalu cukup minum air. Bahkan, jangan sampai menunggu haus.
Ia mengatakan, saat jemaah haji mengonsumsi air akan lebih bagus ditambah oralit.
"Asupan nutrisi, makanan dan buah juga harus cukup," katanya.
Selain itu, jemaah juga diimbau agar tidur cukup, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Amalan Bulan Rajab Menurut Ustaz Adi Hidayat, Evaluasi Total Kualitas Hidup
-
Awal Rajab NU dan Muhammadiyah 2025, Ini Tiga Amalan yang Bisa Dijalankan
-
Hukum Mewarnai Rambut dalam Islam, Apakah Boleh Menurut Ulama dan Fiqih?
-
KH Abdul Muid Ahmad, Ulama Rendah Hati dari Ponpes Al Muayyad Wafat Hari Ini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025