Suara.com - Gelombang pemulangan Jemaah Haji Indonesia ke tanah air, setelah selesai melakukan rangkaian ibadah di tanah suci, resmi dimulai pada Jumat (21/6/2024) malam.
Pemulangan dimulai dengan pemberangkatan Jemaah Haji dari Kloter SUB 01 embarkasi Surabaya, Jawa Timur (Jatim) dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi.
Sebelum terbang kembali ke Indonesia, jemaah haji yang berasal dari Kabupaten Bojonegoro tersebut diberangkatkan lebih awal sekira 5 jam sebelum take-off pada jam 03.15 Waktu Arab Saudi.
Sebelum jemaah turun dari bus, masing-masing ketua rombongan membagikan paspor jemaah di dalam bus. Saat paspor diterima, jemaah turun satu per satu dari bus milik tasyarik dan diarahkan menuju paviliun B bandara untuk istirahat sejenak sembari menunggu proses check in.
Total ada sekira 371 jemaah haji yang terbang dengan maskapai Saudi Arabia Arline nomor penerbangan SV 5632. Rinciannya, 366 jemaah dan 5 petugas haji. Selain kloter SUB 01, tercatat ada tiga kloter lain yakni BTH 01, SUB 02 dan 03.
Kepulangan perdana jemaah haji asal Indonesia ini disambut suka cita. Raut kebahagiaan terpancar dari jemaah yang sudah merindukan sanak keluarganya di tanah air, setelah 30 hari lebih tak bertemu dengan kerabat mereka.
Salah satunya diungkapkan Karto Diprayitno. Pria lansia berusia 73 tahun ini mengungkapkan kegembiraannya akan bertemu kerabatnya di kampung halaman.
Selama berada di Mekkah dan Madinah, Karto mengaku terkesan dengan pelayanan yang dirasakan selama mengikuti rangkaian haji.
"Paling berkesan itu ya hotelnya bagus. Prasmanannya (makanan) bagus. Semuanya bagus, Alhamdulillah. Pelayanan bagus semua," ujarnya.
Baca Juga: Gelombang Pemulangan Jemaah Haji Indonesia Dimulai Jumat Malam
"Kemarin ada teman kesasar satu hari nggak ketemu. Akhirnya ditemukan teman dari Palembang, Probolinggo, dan kepolisian di Mina," ujarnya.
Soal maktab di Mina, Karto mengaku merasa nyaman meski kondisi tenda tidak seluas dibandingkan dnegan di Arafah.
Baginya hal tersebut merupakan latihan untuk kesabaran dan fisik dalam beribadah haji.
"Memang di Mina sempit, tapi ya wajarlah orangnya banyak. Nggak ada masalah, karena niatnya kita ibadah kan. Terus kesabaran itu yang penting. Kalau kamar mandi itu ya biasalah."
Ia mengaku merasa bersyukur bisa menunaikan ibadah haji saat usianya tidak lagi muda.
"Orang-orang ngantre Saya usia 73 tahun bisa berangkat ke sini, Alhamdulillah," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
KH Abdul Muid Ahmad, Ulama Rendah Hati dari Ponpes Al Muayyad Wafat Hari Ini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya