Suara.com - Ibadah merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menaati segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami perbedaan antara ibadah umum dan ibadah khusus. Ibadah umum mencakup semua amal yang diizinkan, sedangkan ibadah khusus melibatkan tata cara yang ditetapkan, seperti yang terlihat dalam salat.
Mengutip laman resmi Muhammadiyah, sebagaimana termaktub dalam hadis riwayat Al-Bukhari, “Salatlah kalian sebagaimana kalian melihatku salat,” jelas bahwa pelaksanaan salat harus sesuai dengan contoh yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Hal ini sejalan dengan QS Al-Hasyr (51) ayat 7 yang mendorong kita untuk mengikuti perintah Rasul SAW.
Muhammadiyah, sebagai gerakan Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, menegaskan pentingnya kembali kepada kedua sumber tersebut.
Dalam AD/ART Muhammadiyah Pasal 4 ayat 1, dijelaskan bahwa gerakan ini berfokus pada dakwah, amar ma’ruf, dan nahi munkar. Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM) juga menyebutkan bahwa dalam menjalankan ajaran Islam, akal dan pikiran harus dipakai untuk memahami Al-Qur’an dan Hadis.
Namun, perlu dicatat bahwa ar-ruju’ il al-Qur’an wa as-Sunnah bukan berarti mengabaikan pandangan para ulama. Muhammadiyah tetap merujuk kepada pendapat ulama yang memiliki otoritas dan memahami kaidah-kaidah yang ada, agar pemahaman terhadap Al-Qur’an dan Sunnah tidak terputus dari konteksnya.
Ketua PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman mengingatkan pentingnya merawat jemaah dengan rasa gembira, menunjukkan bahwa kehadiran dan pemahaman komunitas juga vital dalam ibadah.
Hal ini tercermin pada Kalender Hijriah Global, yang menyatakan 1 Rabiulakhir 1446 H jatuh pada Jumat, 4 Oktober 2024, sekaligus peringatan yang perlu disambut dengan penuh semangat.
Secara etos, ar-ruju’ il al-Qur’an wa as-Sunnah memerlukan proses panjang dalam ijtihad untuk menentukan hukum, yang melibatkan pendapat ulama, termasuk pandangan dari berbagai mazhab. Sebagaimana diungkapkan oleh Imam Malik, “Sesungguhnya aku adalah manusia biasa, mungkin aku salah dan mungkin benar.” Ini menekankan bahwa pendapat ulama harus diteliti dan diikuti selama sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bagi mereka yang memiliki kemampuan memahami dalil dari sumber aslinya, menjalankan ibadah tanpa merujuk pada mazhab tertentu diperbolehkan. Namun, bagi orang awam, sangat dianjurkan untuk melakukan ittiba’ dengan mengikuti salah satu mazhab yang diyakini.
Berita Terkait
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?
-
Ramadan 2026 Berapa Minggu Lagi? Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 18 Februari
-
Muhammadiyah Update Penetapan Ramadhan dan Idul Fitri 2026: Ada Koreksi Terbaru
-
Ngeri Tragedi 98 Terulang, Pemuda Lintas Iman 'Turun Gunung', Tuntut DPR Pecat Anggota Provokator!
-
Presiden Prabowo Kumpulkan 16 Ormas Islam di Tengah Suasana Memanas, Bahas Apa?
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya
-
Apa Itu Puasa Tasu'a ? Waktu, Niat, dan Sejarahnya