Suara.com - Memilih pemimpin merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan bernegara, seperti yang dilakukan oleh rakyat Indonesia pada Pilkada Serentak 27 November 2024. Memilih pemimpin harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Namun, apakah memilih pemimpin yang salah termasuk dosa?
Pertanyaan tersebut kerap muncul saat musim pemilihan umum. Banyak yang ingin tahu apakah rakyat akan dihukum di akhirat jika salah memilih pemimpin, terutama jika pemimpin tersebut tidak amanah atau tidak sesuai dengan harapan.
Menanggapi dilema tersebut, Buya Yahya memberikan pemahaman yang mendalam tentang tanggung jawab rakyat sebagai pemilih jika ternyata salah memilih pemimpin atau kepala daerah.
Penjelasan Buya Yahya tentang Memilih Pemimpin yang Salah
Dalam ceramah di saluran YouTube resminya, Buya Yahya mengimbau bahwa setiap orang diharuskan untuk melakukan ijtihad, yaitu usaha maksimal untuk mengetahui siapa yang terbaik di antara calon pemimpin yang ada.
Dalam proses ini, niat yang tulus sangat penting, sehingga pilihan tidak didasari oleh kepentingan pribadi atau hawa nafsu semata. Ini adalah bagian dari upaya untuk memilih pemimpin yang benar-benar dapat membawa kemaslahatan bagi umat manusia.
Selain itu, Buya Yahya juga mengingatkan agar dalam memilih pemimpin, kita tidak terjebak pada godaan duniawi seperti iming-iming keuntungan pribadi. Pilihan haruslah berdasarkan kebaikan umat dan keadilan, serta didasari oleh informasi yang akurat.
Beliau menekankan jika pilihan tersebut dilakukan dengan niat yang ikhlas dan berdasarkan usaha yang maksimal, maka kita tidak berdosa, karena Allah melihat usaha dan niat di balik setiap keputusan yang kita buat.
"Setelah itu ya Anda tidak dosa, asalkan Anda sudah dengan benar memilih dengan cara yang baik, biarpun informasi yang disampaikan adalah bohong, yang penting Anda tidak tahu," tutur Buya Yahya.
Dengan kata lain, selama seseorang telah melakukan ijtihad dengan niat yang benar, meskipun akhirnya informasi yang diterima tidak sepenuhnya akurat atau calon yang dipilih tidak sesuai harapan, orang tersebut tidak akan dihukum di akhirat.
Sebaliknya, apabila memilih pemimpin hanya karena iming-iming duniawi seperti proyek atau keuntungan pribadi, hal itu akan menodai niat dan bisa berdampak buruk di akhirat.
Menghindari Caci Maki dalam Proses Pemilihan
Dalam video tersebut, Buya Yahya juga menekankan pentingnya menjaga adab dalam berpolitik. Beliau mengingatkan agar tidak mencaci maki calon pemimpin lain hanya karena perbedaan pilihan politik.
Caci maki hanya akan merusak akhlak dan tidak membawa manfaat apa pun. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk menjaga adab dan akhlak, meskipun dalam keadaan berseberangan. Dengan kata lain, kita tidak boleh menghakimi pilihan orang lain.
Memilih pemimpin adalah hak setiap individu, namun harus dilakukan dengan penuh pertanggungjawaban. Menjaga akhlak dan tidak mencaci maki orang lain adalah cara yang baik untuk menjalankan kehidupan berpolitik dengan penuh kesadaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Amalan Bulan Rajab Menurut Ustaz Adi Hidayat, Evaluasi Total Kualitas Hidup
-
Awal Rajab NU dan Muhammadiyah 2025, Ini Tiga Amalan yang Bisa Dijalankan
-
Hukum Mewarnai Rambut dalam Islam, Apakah Boleh Menurut Ulama dan Fiqih?
-
KH Abdul Muid Ahmad, Ulama Rendah Hati dari Ponpes Al Muayyad Wafat Hari Ini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025