Suara.com - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, mengkritik keputusan Departemen Keuangan AS yang menjatuhkan sanksi kepada para pemimpin senior mereka, menganggap langkah tersebut sebagai bukti dari sikap permusuhan pemerintahan Biden terhadap rakyat Palestina.
Dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh Anadolu, Hamas menggambarkan tindakan AS sebagai pengakuan atas tindakan kriminal Amerika yang berpihak pada pendudukan fasis oleh Israel dan pelanggaran terhadap rakyat Palestina.
Hamas menyatakan bahwa sanksi yang diberikan oleh Departemen Keuangan AS didasarkan pada informasi yang menyesatkan dan tidak benar, yang bertujuan merusak reputasi pemimpin gerakan yang berjuang demi kepentingan dan hak rakyat mereka untuk melawan pendudukan Israel.
Hamas juga menyoroti bahwa daftar sanksi AS mengabaikan para pemimpin Israel yang melakukan kejahatan perang dan menggunakan berbagai cara untuk melaksanakan genosida yang sangat keji.
Kelompok tersebut menyerukan agar Pemerintahan AS mengevaluasi kembali kebijakannya, menghentikan dukungannya yang buta terhadap Israel, dan menekan Israel untuk menghentikan tindakan kejahatan, agresi, dan pelanggaran serius terhadap hukum internasional.
Sebelumnya, pada hari Selasa, Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap enam pemimpin senior Hamas yang diduga terlibat dalam “kegiatan teroris” dan pengalihan dana ke kelompok tersebut di Gaza.
Di antara yang terdaftar dalam sanksi baru tersebut adalah anggota Biro Politik Hamas di Gaza, Basem Naim, dan Ghazi Hamad.
Ini bukan kali pertama AS menjatuhkan sanksi kepada pemimpin Hamas, karena sejumlah pemimpin senior Hamas sebelumnya sudah masuk dalam daftar sanksi Amerika.
AS, yang merupakan sekutu utama Israel dan penyuplai senjata selama konflik yang sedang berlangsung di Gaza, juga berperan sebagai mediator antara Hamas dan Tel Aviv dalam upaya mencapai gencatan senjata, bersama dengan Mesir dan Qatar. Namun, upaya mediasi tersebut terhalang oleh penolakan Kepala Otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menghentikan perang.
Baca Juga: Netanyahu Mendadak Kunjungi Gaza, Kenakan Rompi dan Helm Tempur: Hamas Tidak Akan Kembali
Berita Terkait
-
800 Tentara Israel Tewas Namun Hamas Belum Tumbang, Misi Gagal?
-
Trump dan Isu Transgender: Kongres AS Perdebatkan Akses Toilet untuk Sarah McBride
-
Oleh-oleh dari Kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat, Dapat Suntik Dana Jumbo Rp17,5 Triliun untuk Kesehatan Indonesia
-
Netanyahu Mendadak Kunjungi Gaza, Kenakan Rompi dan Helm Tempur: Hamas Tidak Akan Kembali
-
Beda Harga Rumah Mewah Sri Mulyani vs Andika Perkasa di Amerika, Ada yang Dibilang Tak Masuk Akal
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah