Suara.com - Tahun Baru Masehi merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Berbagai kegiatan perayaan biasanya dilakukan untuk menyambut datangnya tahun baru, salah satunya adalah meniup terompet. Lantas, bagaimana hukum meniup terompet tahun baru menurut Islam?
Meniup terompet sudah menjadi tradisi yang sering terlihat di banyak acara besar di seluruh dunia. Walaupun bagi sebagian orang meniup terompet tidak memiliki makna agama khusus, bagi umat Islam, perayaan yang menggabungkan dengan tradisi agama lain perlu dipikirkan dengan hati-hati.
Hukum mengenai apakah umat Islam boleh ikut serta dalam tradisi tersebut tidak dapat dipandang hanya dari segi kebiasaan semata, tetapi juga dari perspektif agama yang lebih dalam. Hal ini menjadi tema penting yang sering dibahas oleh tokoh-tokoh agama, salah satunya adalah Buya Yahya. Berikut ulasan selengkapnya.
Hukum Meniup Terompet Tahun Baru
Buya Yahya memberikan penjelasan tentang hukum meniup terompet dalam konteks perayaan Tahun Baru Masehi. Dalam video yang diunggah oleh saluran YouTube Al-Bahjah TV yang menampilkan Buya Yahya, ia menjelaskan sebuah pertanyaan yang sering muncul di kalangan umat Muslim, yaitu mengenai hukum meniup terompet saat perayaan tahun baru.
Pertanyaan ini berkaitan dengan apakah tindakan tersebut dapat memancing malaikat Israfil, yang dikenal sebagai malaikat yang akan meniup sangkakala pada hari kiamat.
Buya Yahya menegaskan bahwa dalam Islam, tidak ada kaitan antara meniup terompet dan malaikat Israfil. Menurutnya, yang meniup trompet tersebut adalah malaikat Israfil yang memiliki tugas khusus pada waktunya, yakni menjelang kiamat.
Menurut Buya Yahya, asal hukum dari meniup terompet itu sendiri boleh, karena hanya sekadar kebiasaan. Namun, masalah muncul ketika aktivitas tersebut dilakukan bersamaan dengan tradisi yang berkaitan dengan agama atau kepercayaan selain Islam.
Baca Juga: Twibbon Tahun Baru 2025 dengan Desain Keren, Unduh di Sini
Namun, Buya Yahya menegaskan bahwa penting untuk memperhatikan konteks budaya dalam Islam. Jika sebuah kebiasaan atau budaya tidak sesuai dengan ajaran Islam dan merupakan ciri khas dari agama atau kelompok tertentu, maka umat Muslim tidak diperbolehkan untuk mengikuti atau menirunya.
"Meniup terompet itu adalah kebiasaan orang, tidak ada masalah dengan meniup terompet. Namun jika ada sebuah budaya di luar agama Islam dan itu menurut Islam tidak sesuai, kita tidak boleh niru-niru," tutur Buya Yahya.
Dalam hal ini, meniup terompet pada malam tahun baru sering dikaitkan dengan budaya non-Muslim, terutama budaya Barat. Oleh karena itu, umat Islam diharapkan untuk tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.
Tetap Utamakan Toleransi dan Saling Menghormati
Buya Yahya menjelaskan bahwa meskipun umat Islam tidak boleh meniru atau menyerupai kaum lainnya, bukan berarti diperbolehkan menghina tradisi dan budaya orang lain. Kita harus selalu menjaga sikap saling menghormati antar umat beragama.
"Ini bukan tentang menghina cara orang lain merayakan tahun baru, tetapi tentang menjaga identitas dan ajaran Islam," tegas Buya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
KH Abdul Muid Ahmad, Ulama Rendah Hati dari Ponpes Al Muayyad Wafat Hari Ini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya