Suara.com - Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, menguraikan perbedaan metode yang digunakan oleh berbagai organisasi Islam dalam menentukan awal Ramadan, serta bulan hijriah lainnya seperti Syawal dan Dzulhijjah.
Menurut Gus Baha, perbedaan utama antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah terletak pada cara menentukan posisi hilal setelah melewati ufuk.
"Muhammadiyah menetapkan bahwa ketika hilal sudah melewati ufuk, maka bulan baru telah dimulai, tanpa mempertimbangkan berapa derajat kemiringannya. Sementara itu, NU tetap memerlukan observasi langsung untuk memastikan keberadaan hilal sebelum menetapkan awal bulan," kata Gus Baha dalam ceramahnya, dikutip dari website resmi NU Online, Selasa (18/2/2025).
Gus Baha menjelaskan bahwa Muhammadiyah mengikuti metode hisab wujudul hilal, yang berarti bulan baru dianggap telah masuk jika hilal sudah berada di atas ufuk, meskipun hanya satu derajat.
Hal itu berbeda dengan pendekatan NU yang mewajibkan pengamatan langsung (ru'yatul hilal) sebagai dasar penetapan awal bulan.
Sebagai perumpamaan, Gus Baha menggambarkan situasi di mana seseorang diberi tugas untuk menyambut tamu yang akan datang. Jika tamu tersebut sudah berada di gerbang, tetapi tidak terlihat jelas oleh yang menyambut, maka tugasnya belum bisa dianggap selesai.
Prinsip ini mirip dengan konsep ru'yatul hilal yang dianut oleh NU, di mana bulan baru hanya dianggap masuk setelah ada kesaksian langsung dari pengamatan.
"Menurut NU, hukum ditentukan berdasarkan penglihatan langsung. Jika hilal belum terlihat, maka awal Ramadan belum bisa ditetapkan," tambahnya.
Gus Baha menekankan bahwa perbedaan dalam menentukan awal Ramadan ini tidak perlu menjadi perdebatan yang berlarut-larut. Menurutnya, perbedaan pandangan adalah bagian dari tradisi ilmu yang sudah ada sejak lama di kalangan ulama, dan tidak seharusnya menjadi alasan untuk saling menyalahkan.
"Saya melihat perbedaan ini sebagai hal yang wajar dalam tradisi keilmuan. Ulama sejak dulu memiliki berbagai pendapat mengenai hilal, namun tetap bisa hidup berdampingan dan bekerja sama dalam berbagai urusan," katanya.
Diketahui, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Kemudian, juga ditetapkan 1 Syawal pada Senin, 31 Maret 2025.
Selain itu, 1 Zulhijah 1446 H akan dimulai pada Rabu, 28 Mei 2025, sedangkan Puasa Arafah 9 Zulhijah jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025, dan Idul Adha 10 Zulhijah diperingati pada Jumat, 6 Juni 2025.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (12/2/2025) di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta.
Berita Terkait
-
Ngeri Tragedi 98 Terulang, Pemuda Lintas Iman 'Turun Gunung', Tuntut DPR Pecat Anggota Provokator!
-
Presiden Prabowo Kumpulkan 16 Ormas Islam di Tengah Suasana Memanas, Bahas Apa?
-
Tragedi Affan Kurniawan, Pemuda Muhammadiyah Ultimatum DPR, Jangan Abaikan Rakyat!
-
Muhammadiyah Desak Dialog dan Kedamaian Usai Aksi Massa Jakarta, Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Ojol
-
Bolehkah Mengusap Wajah Setelah Berdoa? Ini Penjelasan Ulama
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya
-
Apa Itu Puasa Tasu'a ? Waktu, Niat, dan Sejarahnya
-
Menghapus Dosa Satu Tahun, Kapan Puasa 10 Muharram Tahun 2025