- PP Muhammadiyah secara terbuka mendukung pengangkatan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional
- Jasa Soeharto dinilai sangat besar, mencakup perannya dalam Serangan Umum 1 Maret 1949, keberhasilan program Repelita, swasembada beras, dan program Keluarga Berencana (KB)
- Nama Soeharto merupakan satu dari 40 tokoh yang telah diajukan Kementerian Sosial kepada pemerintah untuk dipertimbangkan menerima gelar pahlawan nasional tahun ini
Suara.com - Wacana pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden ke-2 RI, Soeharto, kembali mengemuka dengan dukungan kuat dari salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi menyatakan dukungannya, menyoroti jasa-jasa besar Soeharto bagi bangsa, mulai dari era perjuangan kemerdekaan hingga masa pembangunan Orde Baru.
Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad, menegaskan bahwa Soeharto adalah figur sentral dalam sejarah Indonesia yang kontribusinya layak diganjar penghargaan tertinggi. Menurutnya, rekam jejak pengabdian Soeharto tidak bisa dikesampingkan begitu saja.
“Kami mendukung Bapak Soeharto sebagai pahlawan nasional karena beliau sangat berjasa kepada Republik Indonesia, sejak masa revolusi kemerdekaan hingga masa pembangunan,” ujar Dadang dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (6/11/2025).
Muhammadiyah membeberkan sejumlah alasan konkret di balik dukungan ini. Pertama, peran vital Soeharto dalam perang gerilya kemerdekaan, khususnya dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Momen tersebut dianggap sebagai titik balik strategis yang memperkuat posisi tawar Indonesia di panggung diplomasi internasional.
Kedua, selama memimpin Indonesia, Soeharto dinilai berhasil meletakkan fondasi pembangunan ekonomi yang terstruktur melalui Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Program ini menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional selama beberapa dekade.
Lebih lanjut, Dadang menyoroti keberhasilan monumental di era kepemimpinan Soeharto, seperti pencapaian swasembada beras pada tahun 1980-an, program Keluarga Berencana (KB) yang sukses mengendalikan laju populasi, serta terciptanya stabilitas ekonomi, politik, dan keamanan yang terjaga dalam waktu lama.
Dadang mengajak publik untuk melihat jasa seorang tokoh secara objektif, memisahkannya dari perbedaan pandangan politik yang mungkin ada.
“Ketika kita menghargai jasa kepahlawanan seseorang, jangan dilihat dari perbedaan politik atau kepentingan apapun, kecuali kepentingan bangsa dan negara, terlepas dari kekurangan dan kesalahan seseorang,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara.
Saat ini, nama Soeharto masuk dalam daftar 40 tokoh yang diajukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) untuk dipertimbangkan sebagai pahlawan nasional.
Baca Juga: Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
Selain Soeharto, dalam daftar tersebut juga terdapat nama-nama besar lain seperti Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), aktivis buruh Marsinah, hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.
Tag
Berita Terkait
-
Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Sultan: Indonesia Menjadi Penentu Penting Bagi Masa Depan Ekologi Regional dan Global
-
Karyawan Jakarta dengan Gaji di Bawah Rp6,2 Juta Bisa Naik Transportasi Umum Gratis, Ini Syaratnya
-
Terungkap, Daftar Kode Rahasia Korupsi Gubernur Riau: 7 Batang hingga Jatah Preman
-
Imam Shamsi Ali Baca Al-Fatihah Sebelum Nyoblos Zohran Mamdani di Piwalkot New York, Ini Alasannya!
-
IKAHI Sumut Turun Tangan, Kebakaran Rumah Hakim PN Medan Bukan Sekadar Musibah Biasa?
-
Geledah Rumdin Gubernur Riau Abdul Wahid usai Tersangka, KPK Cari Bukti Apa Lagi?
-
Miris! Kakak Adik di Kendal 2 Minggu Cuma Minum Air, Tidur Bersama Jasad Ibu Demi Wasiat
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid