Suara.com - Pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto diyakini akan mudah beradaptasi kembali usai 'diceraikan' sejak awal 2018. Keduanya kembali disatukan untuk menghadapi turnamen bulutangkis level II (Super 1.000) All Engand 2018 di Arena Birmingham, Inggris, 14-18 Maret mendatang.
"Mereka tak akan sulit untuk beradaptasi, kalau latihan kan sering bertukar-tukar pasangan, jadi saya yakin adaptasinya akan cepat," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti, Rabu (21/2/2018).
Pada awal tahun 2018, PBSI memutuskan 'menceraikan' Praveen dan Debby. Keputusan ini diambil sebagai salah satu langkah untuk mencari pelapis ideal dan meregenerasi pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Praveen yang dipasangkan dengan Melati Daeva Oktavianti, terlihat lebih menjanjikan dengan keluar sebagai finalis India Open 2018, dibandingkan dengan Debby yang dipasangkan dengan Ricky Karanda Suwardi yang belum bisa mengikuti pencapaian tersebut.
Meskipun menjanjikan, PBSI memberikan kesempatan pasangan Praveen/Debby yang sempat menjadi juara All England 2016 itu, untuk turun berlaga kembali di Birmingham karena poin peringkat mereka memenuhi untuk berlaga dibandingkan dengan pasangan mereka masing-masing sejak 2018.
"Dengan pertimbangan itu, sayang kalau mereka tidak diturunkan," ujar Susy.
Meski kembali berstatus pasangan baru lagi, PBSI tetap memberikan target pada Praveen/Debby karena tak mau sekadar mengirimkan pemainnya.
"Kalau bisa ya juara, tapi paling tidak minimal semifinal. Saya rasa peluang untuk mereka tetap terbuka jika mampu menampilkan performa terbaik," ucap legenda bulutangkis Indonesia.
Baca Juga: Kalah di Final India Open, Praveen: Saya Terlalu Ingin Menang
Sementara itu, Pelatih Ganda Campuran PP PBSI, Vita Marisa, juga menilai pasangan Praveen/Debby tak akan memiliki masalah dalam beradaptasi, terlebih mulai saat ini mereka sudah digodok untuk persiapan All England 2018.
"Untuk kelasnya, Debby harusnya bisa menyesuaikan dengan semua pasangan. Tinggal kita setel sedikit-sedikit saja, karena bisa dikatakan mereka sudah makan asam garamnya lah," ujar Vita.
Vita mengakui selepas memenangkan All England 2016, performa Praveen/Debby cenderung menurun meski sebetulnya dalam latihan tidak ada masalah.
Namun, ketika bertanding ada faktor nonteknis yang menyebabkan munculnya kesalahan pribadi, terutama oleh Praveen.
"Jadi nonteknisnya lebih banyak dibandingkan teknisnya. Jadi bukan kalah sama lawan, tapi kalah sama diri sendiri. Harusnya dia bukan level yang gampang dikalahkan. Praveen bisa melaju ke final India Open 2018, bahkan melawan Tontowi/Liliyana bisa sengit. Dari situ bisa dilihat level mainnya tidak jauh sebenarnya. Karenanya seharusnya Praveen juga ketika dipasangkan dengan Debby tak akan kesulitan," tutur Vita. [Antara]
Tag
Berita Terkait
-
Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Status Unggulan Kedua, Bisakah Bobby/Melati Penuhi Ekspektasi di China Masters?
-
Cedera ACL Jadi Akhiri Perjalanan Jesita Putri Miantoro di Pelatnas PBSI
-
Indonesia Bidik Gelar Dunia! Mampukah Jonatan Christie Cs Wujudkan Target di Paris 2025?
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
3 Ganda Putri Indonesia Rontok di 16 Besar Hong Kong Open 2025
-
Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Wamenpora Pastikan Persiapan SEA Games 2025 Tak Terganggu Pergantian Menpora
-
PBVSI Umumkan 15 Srikandi Muda untuk Asian Youth Games 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur