Di media sendiri kami punya televisi komersial, ada kurang lebih 5000 siaran tentang Asian Games, yang nantinya akan ke televisi-televisi di Indonesia.
Kami sebetulnya sudah memiliki upaya yang cukup padat mengadakan promosi-promosi ini. Sekarang tinggal masyarakat berkesempatan memperhatikan atau tidak.
Dari hasil Test Event Asian Games 2018 yang telah digelar kemarin, tentunya sudah dilakukan evaluasi. Kira -kira apa yang perlu segera dibenahi oleh INASGOC?
Ada beberapa keluhan atlet seperti ini, kami punya kasur di wisma atlet itu panjangnya 220 CM, ada atlet basket tingginya sekitar 224 CM, sehingga tidak cukup.
Tapi kami ada saran ditambah, akhirnya di kakinya dia itu kami siapkan tambahan. Kami siapkan 40 sampai 70 kalau ada orang yang tingginya lebih dari dua meter, tambahannya 24 CM, jadi kasurnya itu panjangnya 244 CM.
Tapi, karena dia kemarin itu sangat-sangat tinggi kami sarankan tidur aja di lounge kamar itu. Ya itu hanya satu aja. Pasti kami akan banyak menyiapkan tambahan karena orang yang tingginya lebih dari dua meter bakal banyak. Mungkin itu yang dianggap tidak nyaman, tapi saya rasa dia juga paham kalau ketinggian.
Fasilitas di wisma atlet yang sempat dirasakan kurang nyaman oleh beberapa atlet nasional. Apa sajakah fasilitas yang telah ditambahkan untuk membuat para atlet merasa nyaman di wisma atlet?
Saya mau tanya keluhannya apa? Saya bisa pastikan kalau orang yang mengeluh seperti itu (tak ada televisi) dia belum pernah ikut multi event di luar negeri. Bahwa multi event di luar negeri yang dalam aturan memang tidak ada televisi di dalam kamar.
Kalau wifi lemot memang saya akui, itu jadi catatan kita. Ke depan sudah kami bicarakan, kalau istilah orang IT salurannya nanti akan diperbesar. Itu yang sudah akan diberikan komitmen kepada kami.
Baca Juga: Bukan Cuma Visa, Ini Penyebab Gagalnya Daud Duel Lawan Campbell
Kalau bicara nyaman itu hati masing-masing, persepsi kita, yang disebut nyaman seperti apa?. Tempat tidur ada, terus makanannya okelah. Itu standarnya seperti itu. Kalau mereka banyak yang mengeluh tidak nyaman itu apa?. Saya kadang-kadang juga ingin tahu itu apa. Kami menyiapkan ini ada aturannya dari OCA, jangan sampai kami sudah siapkan dengan sedemikian rupa tapi tidak sesuai dengan standar yang ada.
Transportasi dari Wisma Atlet ke venue sempat dikeluhkan kemacetan yang dialami oleh atlet-atlet asing sehingga membuat perjalanan menjadi lebih lama. Apakah sudah ada solusi untuk membuat perjalanan lebih cepat?
Kemarin kami akui ada kelambatan. Memang kami belum melakukan rekayasa lalu lintas, jadi kami lakukan apa adanya. Ini pun tidak terlalu jelek, masih oke tidak terlalu jelek-jelek amat. Tapi ini akan kami perbaiki, tentang waktu tempuh. Kemarin sendiri tidak jelek.
Kami sadari saat ini jalan-jalan seperti MRT belum selesai masih dipagar-pagar, kemudian LRT mengambil bahu-bahu jalan, sehingga sempit. Saya pastikan itu tidak akan terjadi saat Asian Games.
Nanti saat Asian Games akan menjadi lebih baik. Di Jakarta ini soal pembangunan kalau belum selesai kemungkinan akan dihentikan dahulu, ditutup, sehingga tak ganggu jalan.
Kami juga akan buat jalur khusus yang sudah disetuji semua pihak, nanti di bahu jalan bernama Asian Games line. Tentunya itu akan memperlancar perjalanan.
Berita Terkait
-
Dibandingkan dengan Olimpiade Paris, Pembukaan Asian Games 2018 Kembali Ramai Dibahas
-
Jadi Wasit Timnas U-23 vs Korsel, Shaun Evans Pernah Bikin Indonesia dan Persib Bandung Ngamuk
-
Kisah Kim Min-jae: Pernah Main di Indonesia, Kini Gabung Bayern Munich
-
Raja Sapta Oktohari: Presiden Jokowi Layak Diangkat Jadi Bapak Olahraga Indonesia
-
Profil Kim Min-jae, Bek Anyar Napoli Asal Korsel yang Pernah Main di Indonesia
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi