Suara.com - Kepala Kru Monster Yamaha Tech 3, Guy Coulon menilai pebalapnya, Johann Zarco, memiliki gaya balap yang hampir mirip dengan Jorge Lorenzo.
Itulah kenapa, kata Coulon, Zarco tidak terlalu mendapat banyak kesulitan ketika mengendarai motor Yamaha saat memutuskan naik kelas ke kelas MotoGP pada tahun lalu dari kelas Moto2.
"Gaya Zarco sudah hampir mirip dengan Lorenzo. Terutama ketika mengendalikan gas dan tidak pernah menggeber gas hingga limit," ujar Coulon, dikutip dari Speedweek, Selasa (27/3/2018).
"Zarco juga membuka gas dengan lembut dan mengubahnya dengan lembut pula," lanjut Coulon.
Seperti diketahui, Jorge Lorenzo sembilan musim memperkuat Yamaha: 2008-2016. Tahun lalu dia memutuskan mencari tantangan baru bersama Ducati.
Selama menunggangi motor Yamaha YZR-M1, Lorenzo tiga kali mencatatkan diri sebagai juara dunia: 2010, 2012, dan 2015.
Di sisi lain, Coulon juga memaparkan perbedaan gaya membalap Zarco dengan pendahulunya di Tech 3, Bradley Smith, yang empat musim membela tim satelit Yamaha ini sebelum pindah ke pabrikan KTM pada 2017 lalu.
Baca Juga: Kepala Kru: Zarco Bisa Memenangi Satu atau Dua Balapan
Coulon mengatakan, Smith bisa melambat sangat agresif. Dia juga kesulitan dengan motor Yamaha yang bertolak belakang dengan gaya balapnya.
"Dibandingkan dengan Bradley, yang menempati urutan keenam di MotoGP 2015, gaya balap Zarco sangat berbeda. Sejak awal, Bradley tidak mau sangat agresif. Tidak hanya dari tekanan rem, tapi juga gaya dan gerakannya di tikungan," ujar Coulon.
"Gerakannya dalam mengendarai motor bertentangan dengan dirinya. Dia harus melawan gaya balap alamiahnya. Zarco tidak begitu, juga sangat cepat beradaptasi," sambungnya.
"Zarco juga cukup pendek posturnya, fisiknya itu membantunya (beradaptasi dengan motor Yamaha)," pungkas Coulon.
Berita Terkait
-
Modifikasi Yamaha Filano: Modal Rp 2 Juta, Dapat Gaya Classic Racing Buat Nongkrong dan Ngantor
-
Mending PCX atau NMAX? Ini Daftar Harga Motor Bekasnya untuk Pertimbangan
-
Dikira Motor Mahal, Padahal Lebih Murah dari Honda BeAT! Ini 5 Pilihan Sport Bekas Terbaik 2025
-
Kini Seharga Honda BeAT, Berapa Pajak Motor NMAX Bekas per Tahun?
-
7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Sakit Hati Tim Voli Putri Vietnam Kehilangan Emas SEA Games 2025 Gegara Ulah Wasit
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Voli Indonesia vs Vietnam di Semifinal SEA Games 2025
-
Hadapi Filipina di Semifinal, Handoyo Tekankan Mental dan Pertahanan Timnas Basket Putri Indonesia
-
Skandal Esports SEA Games 2025: Atlet Thailand Dihukum Seumur Hidup, Ada Dugaan Jasa Joki
-
Timnas Basket Putri Indonesia Hajar Singapura 77-37 Melaju ke Semifinal SEA Games 2025 Bangkok
-
Kisah Riyan Jefri, Anak Tukang Pijat Keliling Sabet Medali Emas Cabor Kickboxing SEA Games 2025
-
Menang Emas di SEA Games, Atlet Tenis Justin Barki Sumbangkan Bonus Rp1 Miliar untuk Bencana Sumatra
-
Kurang Sabar Jadi Petaka, Jonatan Christie Ditekuk Kunlavut di BWF World Tour Finals 2025
-
Update Klasemen Medali SEA Games 2025: Indonesia Tinggalkan Vietnam, Permalukan Malaysia
-
Hasil SEA Games 2025: Pencak Silat Tambah Dua Medali Emas di Hari Terakhir