Suara.com - Mantan tunggal putri Indonesia Yuni Kartika mengakui performa sektor putri Indonesia masih belum stabil jelang perhelatan Piala Uber 2018.
Menurut peraih juara Piala Uber 1994 itu, pasangan Greysia Polii / Apriyani Rahayu dan kawan-kawan sebenarnya sudah menunjukan kenaikan performa. Namun sering hilangnya konsentrasi dinilai menjadi faktor utama srikandi Merah Putih kerap tumbang dalam pertandingan.
"Saya rasa memang performa tim Uber kita ini masih belum stabil ya, kadang bagus, kadang enggak. Kita bicara person-to-person, maksudnya kalau kayak Greysia / Apriyani sudah cukup bagus, meskipun kadang masih kalah, masih belum stabil," kata Yuni Kartika saat dihubungi Suara.com, Minggu (29/4/2018).
Yuni berharap, srikandi-srikandi Indonesia mampu menunjukan kapasitasnya di Piala Uber nanti. Khusus untuk tunggal putri, diharapkan mampu menyumbang poin di turnamen dengan sistem beregu tersebut.
"Nah, saya berharap mudah-mudahan kalau untuk tunggalnya, mudah-mudahan ada yang bisa mencuri angka. Haruslah satu gitu ya diantara tiga yang ada," kata Yunni.
Lebih lanjut, wanita yang kini aktif menjadi komentator bulutangkis ini mengakui China akan menjadi batu sandungan bagi tim Uber Indonesia di Grup B. Akan tetapi, melihat karakter turnamen beregu yang tak hanya mengandalkan faktor individual, Yuni masih optimis Fitriani cs bisa meraih tiket ke babak play-off.
"Harus diakui memang tunggal putri China itu performanya lebih diatas kita secara rangking. Namun, bicara beregu kadang-kadang kan faktornya banyak, bukan hanya masalah prestasi dan rangking, tapi juga ada mental. Kita bisa lihat banyak kejutan yang terjadi kalau di pertandingan beregu," kata Yuni.
"Ini yang diharapkan dari tim Uber kita, walaupun secara rangking kalah, tapi bukan berarti tak punya kesempatan. Kita bisa bikin kejutan, itu pastinya yang kita mau," tandas Yuni.
Sebagai informasi, berdasarkan hasil undian yang dilangsungkan di Bangkok, Thailand Maret lalu, tim putri Indonesia tergabung dalam Grup D bersama China, Malaysia dan Prancis. Piala Thomas dan Uber 2018 sendiri akan dilangsungkan pada 20-27 Mei 2018 di Bangkok.
Baca Juga: Raih Pole di GP Azerbaijan, Vettel Puji Performa Mobil Ferrari
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar