Suara.com - Pelatih tunggal putri Indonesia, Minarti Timur menyebut ada beberapa kelemahan yang harus segera diperbaiki Fitriani jelang berlaga Piala Uber 2018.
Fitriani menjadi tunggal pertama di tim Uber saat ini. Bila merujuk rangking dunia, tak salah PBSI menunjuknya sebagai ujung tombak.
Fitriani saat ini duduk di peringkat 35 BWF rangking. Dari empat tunggal putri yang dibawa ke Piala Uber, Fitriani praktis berada di urutan teratas, dibanding Gregoria Mariska Tunjung, Dinar Dyah Ayustine dan Ruselli Hartawan, yang berturut-turut menjadi tunggal kedua, ketiga dan keempat.
"Fokusnya masih (sering terganggu). Saat sudah main oke, lagi enak-enak polanya, tiba-tiba berubah sendiri. Itu yang nggak konsisten," kata Minarti pada awak media.
"Itu dari dia sendiri, dari hatinya dia, waktu unggul bagaimana. Kadang dia ketika ketinggalan justru lebih rileks. Nah ketika unggul, dia ingin menang, justru main cepat-cepat yang malah jadi bumerang sendiri," tambah Minarti.
Minarti pun mengaku sudah memberi masukan pada Fitriani. Menurutnya anak asuhnya itu hanya perlu bermain dengan polanya sendiri dan jangan memikirkan kritik dari orang lain.
"Saya sudah sering bilang ke dia, jangan dengerin omongan orang. Kalau memang pola dia itu main lob dan kemudian cepetin, ya gak apa-apa. Jangan dengerin orang. Main lah dengan pola sendiri," kata Minarti.
Minarti sendiri menilai Fitriani punya kelebihan dalam hal ketahanan fisik. Namun, pola permainan Fitriani yang kerap terburu-buru harus segera diperbaiki, agar ketahanan fisik bisa dijadikan keunggulan.
"Toh dia soal fisik gak masalah. Justru orang lawan dia takutnya di situ (stamina). Dia bisa bermain rally. Tapi kenapa harus (bermain) buru-buru. Itu yang coba saya tekankan ke dia," kata Minarti.
Baca Juga: Umpat Wasit, Kebengalan Teranyar Mario Balotelli
"Fitriani memang gak kayak Susy (Susanti). Itu beda. Jadi dia memang harus main sabar, baru kemudian ketika ada kesempatan dia ambil," tandasnya.
Sementara itu, dengan waktu persiapan yang sempit, Minarti pun murni akan lebih menekankan pada persiapan mental untuk anak asuhnya. Selain soal teknik, para srikandi Merah-Putih memang punya kendala dalam urusan mengatur mentalitas bertanding.
Tim Uber Indonesia tergabung dalam Grup D yang disebut-sebut sebagai grup neraka bersama China, Malaysia, dan Prancis. Piala Uber 2018 sendiri akan berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand pada 20-27 Mei 2018.
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
Terkini
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia