Suara.com - Legenda bulutangkis Indonesia, Candra Wijaya mengaku kecewa dengan hasil yang diraih tim Thomas Indonesia. Meski begitu, dia menganggap kegagalan tersebut tak perlu terus-menerus diratapi.
"Hal ini (kegagalan tim Thomas Indonesia) jangan terlalu diratapi. Saya kira ini satu kemenangan yang tertunda, bukan gagal. Mungkin Indonesia masih perlu waktu," ujar Candra, saat ditemui usai acara buka puasa bersama di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, menurut Candra, Indonesia harus segera berbenah dan melakukan evaluasi, khususnya di sektor tunggal putra, jika mimpi juara benar-benar ingin diraih.
Baca Juga: Berhijab, Dinar Dyah Ayustine Tampil Beda
"Memang sih saya lihat pelatih banyak disoroti, tapi gini loh, plus minus akan selalu ada. Tapi yang pasti, fisik dan non teknis anak-anak itu, khususnya di tunggal (putra) memang sangat kurang," tutur peraih Piala Thomas 1998, 2000 dan 2002 tersebut.
Mantan atlet spesialis ganda putra ini juga membandingkan mentalitas juara tim Thomas Indonesia dengan tim Jepang. Menurut Candra, hal itulah yang kini serasa hilang dalam diri pemain-pemain Indonesia.
"Kita bisa melihat bagaimana digdayanya putra-putra Jepang. Padahal dulu mereka belajar banyak dari kita. Artinya selain punya budaya olahraga maupun budaya prestasi, mereka punya mentalitas seorang juara," jelas Candra.
"Itu (mental juara) saya kira (hanya) masalah waktu (bagi Indonesia), atau memang antara mau atau tidak, gitu aja," jelas peraih medali emas Olimpiade 2000 Sydney.
"Jadi menurut saya mungkin latihannya harus lebih keras, bersama pelatih sekarang perlu di maksimalkan lagi atau perlu program-program baru. Misalkan kalau dari luar, perlu ditambah motivator-motivator ulung yang memberikan mereka masukan dorongan yang lebih maksimal lagi," pungkas Candra.
Baca Juga: Legenda Bulutangkis: Agar Sukses, Atlet Harus Menanamkan 4S
Indonesia gagal ke partai puncak setelah takluk dari putra-putra Cina, 1-3, di semifinal Piala Thomas 2018 yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat (25/5/2018) lalu.
Hasil itu merupakan penurunan prestasi jika dibandingkan gelaran Piala Thomas dua tahun lalu. Pada 2016, arjuna-arjuna Merah Putih berhasil melaju ke babak final walaupun harus puas menjadi runner-up setelah kalah 2-3 dari Denmark.
Berita Terkait
-
BWC 2025: Jadwal Laga 9 Wakil Indonesia di Babak 16 Besar
-
Mengenal Pickleball: Saudara Dekat Padel, Bakal Nge-Hits Lagi?
-
Rekap Kejuaraan Kelas Atas BWF, Indonesia Nol Gelar Juara!
-
Karel Mainaky Ungkap Evaluasi Pasangan Apri/Febi, Ada Progres Positif
-
Partnership Dejan/Fadia Resmi Berakhir, 'Cerai' Permanen?
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi