Suara.com - Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) menghimbau seluruh sektor yang berpartisipasi menyukseskan Asian Games 2018 untuk selalu patuh terhadap ketentuan sport protocol dari Badan Olimpiade Internasional (IOC).
Menurut Ketua INASGOC, Erick Thohir, hal itu dilakukan guna menghindari kesalahan penulisan nama dan bendera negara peserta dalam pra kompetisi maupun saat berlangsungnya multievent terbesar bangsa Asia tersebut.
"Baik yang dikelola Badan Olimpiade Internasional (IOC) ataupun Dewan Olimpiade Asia (OCA), ada ketentuan yang namanya sport protocol yang berbeda dengan protokoler ketatanegaraan secara umum dan berlaku di setiap negara. Sport protocol inilah yang harus menjadi panduan bagi semua pihak agar mematuhinya,” ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Selasa (24/7/2018).
Untuk diketahui, pemasangan bendera Taiwan dibeberapa ruas jalan di Jakarta dan Palembang, kedapatan masih tak sesuai dengan ketentuan nama dan Bendera yang ditetapkan IOC maupun Dewan Olimpiade Asia (OCA).
Dalam sport protocol, yang berdasar pada Resolusi Nagoya, 25 Oktober 1979, Bendera yang di gunakan Taiwan di Asian Games, termasuk di Asian Games 2018, berbeda dengan bendera negara. Selain itu, nama resmi yang digunakan di Asian Games pun bukan Taiwan melainkan Chinese Taipei.
Kesalahan sepele yang masih sering dilakukan menjelang Asian Games 2018 itu, kata Erick harus segera dihentikan. Bukan hanya dari pihak INASGOC. Namun Pemerintah Indonesia, termasuk juga pemerintah daerah DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, ataupun Banten, yang menjadi lokasi-lokasi pertandingan Asian Games 2018.
Sebab, lanjut Erick Thohir, kesalahan penulisan nama dan bendera peserta dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negatif yang tak diinginkan.
“Kami tak akan henti untuk mensosialisasikan di berbagai kesempatan dan menggunakan segala sarana yang ada agar pemahaman tentang sport protocol ini bisa menyebar ke berbagai sektor," jelas Erick.
"Kami juga berharap, pers dan media cetak atau elektronik juga membantu dalam menyebarkan informasi terkait sport protocol ini agar media juga tidak salah dalam menulis,” imbuh Erick Thohir.
Baca Juga: Sandiaga Uno Ungkap Biaya Pemasangan Waring Kali Item
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025