Suara.com - Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto, berhasil melenggang dari babak kedua Kejuaraan Dunia 2018 usai mengalahkan wakil Belanda, Jacco Arends / Ruben Jille, dengan skor 21-15, 21-11 pada pertandingan yang berlangsung di Nanjing, China, Rabu (1/8/2018).
Di babak ketiga atau 16 besar nanti, pasangan rangking sembilan dunia ini pun sudah ditunggu musuh bebuyutan asal Jepang, Takeshi Kamura / Keigo Sonoda.
Ini akan menjadi pertemuan kelima mereka sejak pertama kali bentrok pada Singapore Open 2017 silam. Catatan head-to-head keduanya masih sama kuat, yakni 2-2, dengan Fajar / Alfian berhasil keluar sebagai pemenang di dua pertemuan pamungkas.
Menurut Fajar, dirinya dan Rian harus bisa mengantisipasi serangan-serangan wakil Jepang rangking empat dunia tersebut. Pasalnya, selain dipastikan ingin membalas kekalahan, performa Kamura / Sonoda juga sedang menanjak saat ini.
Di dua turnamen, yakni Malaysia Open dan Thailand Open 2018, pasangan yang dikalahkan Fajar / Rian di Istora Senayan awal Juli lalu itu sukses menggondol dua gelar juara.
"Kamura / Sonoda sedang bagus penampilannya, mereka juara di Malaysia dan Thailand. Ini jadi motivasi buat kami untuk mengalahkan mereka. Pokoknya kalau ketemu pasangan Jepang itu harus siap capek," ucap Fajar dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (1/8/2018).
Meski mengawali laga perdana dengan cukup meyakinkan, Rian menyebut penampilannya dan Fajar belumlah maksimal. Menurutnya, menghadapi Kamura / Sonoda merupakan kesempatan untuk membuktikan taji mereka di turnamen besar seperti Kejuaraan Dunia.
"Hari ini kami merasa belum keluar semua permainannya, bola-bola smash masih belum enak," kata Rian.
"Kami memanfaatkan pertandingan tadi untuk menyesuaikan diri dengan atmosfer lapangan," timpal Fajar.
Selain Fajar / Rian, dua wakil Indonesia di sektor ganda putra juga berhasil melangkah ke babak 16 besar, yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon serta Berry Angriawan / Hardianto.
Kevin / Marcus berhasil mengandaskan perlawanan sengit wakil China, Han Chengkai / Zhou Haodong, dengan skor 18-21, 21-14, 21-18. Sementara Berry / Hardianto sukses mengalahkan kompatriotnya sendiri, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira / Ade Yusuf Santoso, dengan skor 21-18, 21-18.
Berita Terkait
-
Jadwal Perempat Final Korea Open 2025: Peluang Jojo Balaskan Dendam Ginting
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Indonesia Bidik Gelar Dunia! Mampukah Jonatan Christie Cs Wujudkan Target di Paris 2025?
-
Kejuaraan Dunia BWF 2025 Jadi Laga Perpisahan, Fadia/Lanny Target Bawa Pulang Medali
-
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025: 12 Wakil Indonesia Siap Tempur di Paris
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
Terkini
-
IMI: MotoGP Mandalika 2025 Bawa Dampak Nyata Bagi UMKM dan Sport Tourism
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit