Suara.com - Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti merasa dirugikan wasit atas kekalahan dari wakil Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, di perempat final Jepang Open 2018, Jumat (14/9/2018).
Bermain di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Praveen/Melati menyerah dalam pertarungan rubber game atas pasagan peraih medali perak Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, dengan skor 19-21, 22-20, dan 17-21.
Praveen mengungkapkan kekesalannya karena servis yang dilakukan Melati selalu dianggap fault oleh pengadil pertandingan. Alhasil, Praveen mengklaim mereka tak mampu tampil maksimal.
Baca Juga: Jepang Open 2018 : Jadwal Wakil Indonesia di Perempat Final
Seperti diketahui, saat memasuki poin kritis 19-20, servis Melati kembali dinyatakan fault, sehingga game pertama pun berakhir untuk kemenangan Chan/Goh.
"Ya mau main bagaimana kalau pasangan ganda yang servis cuma satu? Kalau giliran Mely—sapaan akrab Melati—servis, selalu dinyatakan fault. Tak ada penjelasan, dibilangnya too high terus. Jadi pincang sebelah," kata Praveen usai pertandingan, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Jumat siang.
Praveen mengaku tak ingin mencari kambing hitam atau alasan atas kekalahan mereka. Namun, dirinya sekali lagi menegaskan bahwa keputusan wasit sangat memengaruhi jalannya pertandingan.
"Kalau dilihat video pertandingan, hampir 80 persen di-fault. Padahal Mely sudah servis sampai hampir jongkok," kata Praveen jengkel.
"Kami bukannya mau cari alasan karena kalah, tapi kenyataannya memang ini sangat mempengaruhi permainan kami tadi," tambahnya.
Senada dengan Praveen, Melati mengakui seringnya wasit memberikan fault saat servis, membuat jalannya pertandingan berubah.
Dirinya juga mengaku bingung kenapa bisa terkenal fault sebanyak ini.
"Iya bisa dibilang ini berpengaruh ke kami, karena kami cari poin dari servis. Pukulan lanjutannya juga ditentukan dari servis. Kalau mulai saja sudah di-fault, mau bagaimana lagi? Saya jadi ragu dan bingung. Sebelum-sebelumnya juga pernah di-fault, tapi tidak pernah sampai seperti ini," ujar Melati.
Kekalahan ini memastikan Indonesia tanpa wakil ganda campuran di semifinal Jepang Open 2018.
Sebab, dua wakil lainnya yakni Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja telah lebih dulu tersingkir.
Baca Juga: 8 Besar Jepang Open, Anthony Waspada Keunggulan Postur Axelsen
Tag
Berita Terkait
-
Kena Sanksi FIFA, Begini Reaksi Kapten Malaysia Soal Mentalitas Harimau Malaya
-
Pelatih Malaysia Bicara 2 Pemain Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2025
-
Eks Wakil Presiden AFF Nilai Vietnam Lebih Layak ke Piala Asia 2027 Dibanding Malaysia
-
Miris! Klub Malaysia Ogah Tampung 7 Pemain Naturalisasi Abal-abal
-
Media Malaysia Ikut Soroti Timnas Indonesia Cetak Sejarah di Piala Dunia U-17 2025
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Domino Bisa Naik Kelas Jadi Olahraga Prestasi Lewat IDoT 2025
-
Rivan Nurmulki dan Fahreza Rakha Berpeluang Raih Quatrick Emas Medali SEA Games
-
Dihajar Wakil Thailand, Zaki Ubaidillah Akui Butuh Banyak Belajar Demi Konsisten di Level Tinggi
-
Kumamoto Masters 2025: Gregoria Melaju ke Perempat Final, Tiga Wakil Indonesia Gugur
-
Daftar Pemain Timnas Voli Indonesia di SEA Games 2025: Ada Rivan Nurmulki, Farhan Halim Absen
-
Legenda Basket Tony Parker Turun Tangan, Latih Prancis di Piala Dunia FIBA U-17 2026
-
Tinggi 2,33 Meter, Olivier Rioux Catat Rekor sebagai Pebasket Tertinggi dalam Sejarah NCAA
-
Zhang Ziyu Cetak Sejarah, Pebasket Putri China Pertama yang Lakukan 'Dunk'
-
Belanda Lagi, Erick Thohir Jalin Kerja Sama untuk Bangun Pemuda dan Olahraga
-
Eks Pelatih CLS Knights Kembali ke Indonesia, Latih RANS Simba Bogor