Suara.com - Kontras dengan duel penuh kemelut saat start MotoGP Aragon 2018, utamanya antara Jorge Lorenzo dan Marc Marquez, race line Valentino Rossi terasa sepi. Bagaimana tidak, sampai bendera finish dikibarkan, ia berada di posisi ke-delapan. Meski dalam klasemen rider sementara ia masih cukup bertaring dengan menduduki peringkat tiga.
The Doctor tampil buruk di sesi kualifikasi dan harus menjalani start dari posisi 17. Karena itu, bisa finish di urutan ke-delapan pada pentas di Sirkuit Motorland, Aragon, Spanyol tahun ini adalah dua peringkat lebih baik dibandingkan kompatriotnya, Maverick Vinales.
Sementara para pebalap tim satelit Yamaha, Tech 3 yakni Johann Zarco dan Hafizh Syahrin juga mengalami kesulitan tampil cepat di Sirkuit Motorland dan hanya finish di posisi ke-14 dan 18.
Perolehan ini menjadikan Yamaha tak pernah memenangi balapan di kelas premier sebanyak 23 kali secara beruntun. Catatan itu menjadi rekor terburuk sejak periode 1996-1998 saat pabrikan asal Iwata, Jepang ini tak pernah menang di 22 seri berurutan.
Terakhir kali Yamaha merasakan kemenangan adalah pada seri MotoGP Belanda 2017 di Sirkuit Assen. Saat itu, Valentino Rossi keluar sebagai pemenang usai mengalahkan Danilo Petrucci dan Marc Marquez.
Rossi berharap, rekor buruk yang diciptakan Yamaha ini mampu membuka mata para petinggi Yamaha. Dirinya berharap tim bisa merespon positif kegagalan para pebalapnya di musim 2018 dengan memberikan setelan motor yang lebih baik.
"Saya berharap hal ini bisa membuat Yamaha bereaksi. Mungkin beberapa orang penting di tim bisa melihat hasilnya dan berkata: Mengapa?" tandas Valentino Rossi yang dikutip dari Motorsport, Senin (24/9/2018).
Dari 14 seri yang telah dijalani, Valentino Rossi hanya mampu mencatatkan empat kali podium ketiga dan satu kali runner-up.
"Saya memulai balapan jauh di belakang, akan tetapi mampu menjaga konsistensi kecepatan hingga bisa finish di 10 besar. Seperti inilah hasilnya, kami memiliki potensi (untuk bangkit) sekarang. Kami berharap bisa terus memperbaiki performa," tukasnya.
Baca Juga: Sebelum Tewas, Haringga Sirla: Jangan Biarkan Persija Sendirian
MotoGP Aragon sendiri dimenangkan oleh rival berat Rossi, Marc Marquez, yang sukses mengalahkan Andrea Dovizioso (Ducati Corse) dan Andrea Iannone (Suzuki Ecstar).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Cetak Sejarah, Atlet Tenis Meja Muda Indonesia Juarai Turnamen Dubai
-
Byon Combat 6 Kembali Hadirkan Rivalitas Indonesia-Malaysia, Ada 12 Duel
-
Indonesia Fokus Jalankan Blueprint Olahraga Nasional usai Disanksi IOC Buntut Tolak Atlet Israel
-
Indonesia Tak Gentar Disanksi IOC karena Tolak Atlet Israel, Pegang Prinsip UUD 1945
-
IOC, Badan Olimpiade Dobel Standar: Berani Hukum Rusia, Tapi Bela Israel yang Lakukan Genosida
-
Perang Saudara di French Open 2025, Rian/Rahmat Siap Hentikan Sabar/Reza
-
French Open 2025: Fajar/Fikri Waspadai Semangat Revans Pasangan Denmark
-
Jadwal French Open 2025: Perang Saudara Sektor Ganda Putra
-
Tolak Atlet Israel, IOC: Mimpi Indonesia jadi Tuan Rumah Olimpiade Tamat!
-
Skandal! Buat KO Lawan dalam 94 Detik, Petinju Wanita Taiwan Dituding Laki-laki