Suara.com - Pebalap Swedia, Marcus Ericsson mengatakan, dirinya sudah merasakan tanda-tanda bakal didepak tim Sauber setelah mendengar kabar kedatangan Kimi Raikkonen.
Seperti diketahui, pekan lalu Sauber resmi mengumumkan bahwa juara dunia Formula 1 (F1) 2007, Kimi Raikkonen, akan menjadi pebalap mereka di F1 2019.
Raikkonen hengkang menyusul kesepakatan pertukaran antara Sauber dan Ferrari, dimana pebalap muda Sauber, Charles Leclerc, akan bertandem dengan Sebastian Vettel musim depan di Ferrari.
Baca Juga: Dulu 'Depak' Rio, Kini Ocon Terkatung-katung, Rosberg: Mengerikan
Ericsson pun dipastikan tidak akan memperkuat Sauber pada balapan F1 musim depan setelah timnya menggaet Antonio Giovinazzi sebagai pebalap kedua di F1 2019.
Ericsson berkilah dirinya mulai 'frustrasi' dengan nasibnya di kancah F1 tahun depan bukan karena kedatangan Giovinazzi. Melainkan sudah sejak dia mendengar kesepakatan bergabungnya Raikkonen ke Sauber musim depan.
"Saat Kimi menandatangani kontrak (dengan Sauber) saya rasa itu menjadi kabar buruk buat saya," kata Ericsson dalam konferensi pers jelang balapan F1 GP Rusia, Kamis (27/9/2018).
"Tapi, (saat itu) saya masih berharap bisa tetap membalap. Namun, sepekan kemudian saya mendapat informasi bahwa Antonio mendapatkan mobil kedua Sauber," lanjutnya, dikutip dari laman resmi F1.
"Sebulan sebelumnya saya merasa cukup yakin bisa tetap membalap di F1 tahun depan. Tapi, realitasnya inilah yang terjadi, perubahannya sangat cepat, dan sayangnya perubahannya berdampak buruk buat saya," Ericsson menambahkan.
Pihak Sauber sendiri menawarkan Ericsson sebagai pebalap ketiga mereka dan brand ambassador. Tawaran ini diterima pebalap berusia 28 tahun itu.
"Saya dan tim manajemen sempat berpikir mencari tim lain. Tapi, kami memutuskan untuk tetap lanjut bersama Sauber dan tetap menjaga hubungan ini, yang mana kami pikir itu penting untuk kami," ungkap Ericsson.
Ericsson masih menaruh harapan bisa kembali beradu cepat di lintasan F1. Paling cepat, dia menargetkan kembali ke F1 pada tahun 2020 mendatang.
"Target saya saya masih ingin kembali ke F1. Tentunya bukan di 2019, melainkan semoga setelahnya bisa diwujudkan," pungkas Ericsson.
Baca Juga: Jadwal Wakil Indonesia di Perempat Final Korea Open 2018 Hari Ini
Prestasi Marcus Ericsson di F1 tidaklah terlalu gemilang. Dia hanya menghasilkan 15 poin dari 91 balapan dalam lima tahun kariernya.
Berita Terkait
-
Pemain Arema FC dan Bali United Dilarang Tampil Komdis PSSI, Kenapa?
-
McLaren Gandeng Motul sebagai Pemasok Resmi Pelumas F1
-
Cara Buat Poster ala Pembalap F1 dan MotoGP di Gemini AI yang Lagi Viral, Ini Prompt-nya
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Max Verstappen Tak Terbendung, Red Bull Kembali Juara di GP Italia 2025
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand
-
Legenda Basket Indonesia Meriahkan ASEAN Veteran Basketball 2025 di Banten
-
Superliga Junior 2025: PB Djarum Pertahankan Piala Liem Swie King usai Bungkam Dramatis Jaya Raya