Suara.com - Batik, sebagai karya seni dari Pulau Jawa, ditampilkan dalam sebuah efek visual megah di layar, menandai upacara pembukaan Asian Para Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, dimulai, Sabtu (6/10/2018) malam.
Dilansir Antara, penonton diajak mengikuti perjalanan dari seluruh rangkaian acara melalui keindahan warna, bentuk dan adegan-adegan unik tentang Jakarta, Asian Para Games dan upacara pembukaannya di video batik ini.
Perjalanan berakhir di stadion, saat melintasi logo "We Are One" yang juga diilustrasikan dengan seni batik. "We Are One" menjadi tema yang diangkat dalam upacara pembukaan Asian Para Games 2018 yang merupakan perwujudan dari Bhinneka Tunggal Ika.
Saat video berakhir, 20 Dhol Drummers dan Penari Cambuk yang mewakili Pembuat Mandala melakukan hitung mundur, berinteraksi dengan motif batik dan nomor yang diproyeksikan oleh laser. Irama terus berdentum menuju puncak dan berakhir dengan membahana saat mencapai angka nol.
Setelah kemunculan angka nol, Rosalina Oktavia--seorang model disabilitas, hadir di belakang Penari Cambuk dengan menggunakan kostum Ikon.
Rosalina yang kehilangan kaki kirinya karena kecelakaan kini tinggal di Singapura untuk meningkatkan karier modelingnya. Ia berpartisipasi di Singapore Fashion Runway dan merupakan Duta Models of Diversity, sebuah lembaga sosial yang memperjuangkan keberagaman di industri modeling. Ia adalah bukti bahwa kecantikan tak mengenal disabilitas.
Penari Cambuk membungkukkan badan sebagai simbol penghormatan bagi komunitas disabilitas, diiringi menyalanya gelang-gelang LED dari tempat duduk, menciptakan efek gelombang sebelum diakhiri dengan pertunjukan pyro yang mengagumkan.
Sementara itu, panggung berbentuk melengkung menyerupai garis ekuator yang melintasi Indonesia yang merupakan zamrud khatulistiwa. Semua elemen dan motif dalam struktur arsitektur tradisional Indonesia adalah perpaduan lengkung dan garis yang mewakili alam; sawah, bukit dan awan. Pesan yang diangkat adalah segala yang terbaik dalam hidup berasal dari alam.
Logo "We Are One" terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama "We Are" menceritakan bahwa kita semua berasal dari salah satu benua terbesar di dunia. Bagian kedua "One" memiliki arti bahwa dari satu bisa menjadi banyak, dan dari banyak bisa menjadi satu.
Baca Juga: Pelajar SMP Ditemukan Tewas Mengenaskan di Depok
Kita semua adalah juara, punya potensi, pemenang. "We Are One" adalah kisah tentang bangsa yang memiliki keberagaman dalam darahnya. Indonesia, tanah keberagaman, di mana perbedaan tak hanya diterima tapi dirayakan. Dari satu, lahir beragam karya. Dari keberagaman, lahir persatuan.
Berita Terkait
-
Kolaborasi Spektakuler Dewa 19 All Stars 2.0 di SUGBK
-
Istimewa! Ini Makna Batik Lurik yang Dipakai Lurah Yogyakarta saat Kawal Demo Mahasiswa
-
Mirip Kain Batik Slobog Cucu Bung Hatta, Black Dandyism Juga Simbol Perlawanan Politik
-
Filosofi Batik Slobog, Busana Penuh Makna Gustika Hatta saat HUT ke-80 RI
-
Batik Slobog Berasal dari Mana? Dipakai Cucu Bung Hatta Kritik Pemerintah
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
-
Gregoria Mariska Batal Tampil di China Masters dan Korea Open 2025, Ini Penjelasan PBSI
-
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Event Lari Tema Sunset Run, Usung Kampanye Jaga Bumi
-
Terence Crawford Cetak Rekor Tinju, Raih Gelar Bersejarah Usai Kalahkan Canelo
-
Comeback, Pegadaian Kembali Dukung Sepak Bola Indonesia Melalui Pegadaian Championship Musim 2025/26
-
Pelatih Timnas Basket David Singleton Turun Gunung, Pimpin Coaching Clinic IBL di Jakarta
-
Tatap Olimpiade 2032, Indonesia Resmi Luncurkan Liga Padel Terstruktur