Suara.com - Bintang klub basket New York Knicks, Enes Kanter urung ikut berangkat bersama timnya ke London, Inggris. Center asal Turki itu mengaku khawatir dibunuh bila nekat ke Ibu Kota Inggris.
Keberangkatan Knicks ke London tidak lain untuk melakoni laga lanjutan kompetisi NBA, melawan Washington Wizards. Laga ini akan berlangsung di O2 Arena, London, 17 Januari mendatang.
Selain masalah visa yang menyebabkan Kanter tidak bisa pergi, masalah utama yang paling ditakutkannya adalah kemungkinan ancaman pembunuhan pada dirinya di London.
Enes Kanter diketahui telah mengkritisi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan selama bertahun-tahun. Kanter bahkan pernah menyebut Erdogan sebagai "Hitler Abad Ini".
Pada tahun 2017, paspor Turki Kanter dilaporkan dicabut dan surat penangkapan internasional untuk Kanter telah dikeluarkan oleh pemerintah Turki.
Kanter sendiri menuturkan bahwa dirinya tidak bisa pergi kemanapun kecuali ke Amerika Serikat dan Kanada.
"Ada kemungkinan saya bisa terbunuh di sana (London)," kata Enes Kanter, dikutip dari Guardian, Senin (7/1/2019).
"Mereka punya banyak mata-mata di sana. Aku pikir aku bisa terbunuh di sana dengan mudah. Ini akan menjadi situasi yang sangat buruk," terang Kanter.
Terkait keputusannya itu, Kanter mengaku sedih karena tidak bisa membantu timnya berjuang.
Baca Juga: Vinales Ubah Nomor Motor, Marquez Siap Ikut-ikutan, Asal...
Ia juga mengaku hal tersebut memengaruhi kariernya sebagai pebasket profesional.
"Sayangnya, saya tidak akan pergi karena orang gila itu, presiden Turki. Sangat menyedihkan bahwa semua hal memengaruhi karier basket saya, karena saya ingin berada di sana dan membantu tim saya menang," tutur Kanter.
"Tapi hanya karena satu pria gila, satu maniak, satu diktator, saya bahkan tidak bisa pergi ke sana dan melakukan pekerjaan saya. Sangat menyedihkan," tukas pebasket yang membawa Turki meraih perunggu di Kejuaraan Basket Eropa U-18 2009 di Prancis.
Tag
Berita Terkait
-
Lebih Konsisten dari Manchester United, Emery Minta Aston Villa Tetap Membumi Jamu Setan Merah
-
Tasya Kamila Ungkap Alasan Bahasa Inggris Jadi Bekal Penting Anak Sejak Dini
-
Jadwal Pertandingan Liga Inggris Inggris 20-23 Desember 2025
-
6 Tahun Perkuat Manchester United, Bruno Fernandes Ungkap Alasan Dirinya Bertahan
-
Prediksi Tottenham vs Liverpool: Spurs Dihantui Rekor Buruk, The Reds Datang dengan Pede
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Kejurnas Panahan Antarklub 2025 Digelar untuk Perkuat Piramida Pembinaan