Suara.com - Ketua Umum Asosiasi e-Sports Indonesia (IeSPA), Eddy Lim menjabarkan dua syarat utama yang harus dipenuhi seseorang sebelum terjun menjadi atlet e-Sports profesional.
Eddy menyebut e-Sports bukan hanya soal ketangkasan bermain sebuah game. Meski terlihat hanya membutuhkan keahlian jemari tangan, atlet e-Sports disebutnya perlu memerhatikan aspek fisik dan logika.
Atlet e-Sports yang hebat, kata Eddy, harus melatih dua aspek penting itu. Tak hanya harus selalu berlatih memainkan game, tapi juga harus menjaga kondisi fisik dan pikiran.
"Syarat jadi atlet e-Sports itu ada dua. Fisik mesti bagus dan matematika atau logika harus kuat," ujar Eddy Lim saat ditemui Suara.com di kawasan Grogol, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Fisik disebut Eddy sangat penting bagi atlet e-Sports karena berhubungan dengan konsentrasi.
Daya tahan fisik yang kuat akan berbanding lurus dengan kekuatan konsentrasi saat pertandingan.
"Fisik harus bagus karena atlet e-Sports membutuhkan konsentrasi yang cukup lama. Agar seorang punya konsentrasi yang lama, hubungannya pasti ke fisik, tak ada yang lain," beber Eddy.
"Atlet harus konsentrasi hingga 1 jam. Jangan habis 15 menit turun, pasti kalah," imbuhnya.
Sementara logika disebut Eddy amat dibutuhkan atlet e-Sports karena semua game sejatinya adalah sistem komputerisasi yang terpola.
Baca Juga: Jelang Lawan Pacquiao, Broner Tersandung Kasus Kejahatan Seksual
Jadi strategi saat bertanding sangat berpengaruh dengan analisis dan logika sang atlet.
"Logika harus kuat karena semua game itu tentang logika. Semua game tentang itu. Nah logika itu belajarnya di matematika dan fisika," ujar Eddy.
"Tapi bukan perlu matematika dan fisika untuk jago jadi atlet e-Sports. Tapi perlu logika yang kuat. Jadi main game dalam waktu 10 jam itu (dengan niat jadi jago) saya pikir bodoh banget. Siapa yang suruh mereka main game 10 jam?" imbuhnya.
IeSPA sendiri saat ini tengah bersiap menggelar turnamen atau liga e-Sports antar mahasiswa bertajuk Indonesia e-Sports League (IEL) University Series pada Februari 2019.
Turnamen yang didukung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta Federasi e-Sports Asia (AeSF) itu akan diajdikan IeSPA sebagai salah satu ajang seleksi nasional (seleknas) menuju SEA Games 2019.
Tag
Berita Terkait
-
Naturalisasi Atlet Timnas Secepat Kilat, Kenapa Anak Keturunan WNI Malah Terancam Jadi Stateless?
-
Investor Kakap Caplok Electronic Arts, Ini Daftar Game yang Dimiliki Arab Saudi
-
Teroris Menyusup Lewat Game Online, BNPT Ungkap 13 Anak Direkrut Jadi Simpatisan Jaringan Radikal
-
Ghost of Yotei Tetap Berakar di Jepang dan Pertahankan Samurai, Seri Lain Sama
-
Gegara Tarif Trump, Peluncuran Game Terminator 2D: No Fate Ditunda
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia