Suara.com - Pebulutangkis spesialis ganda putri Indonesia, Tania Oktaviani Kusumah mengaku tetap bersyukur namanya masuk dalam skuat Tim Indonesia di Piala Sudirman 2019.
Di kejuaraan beregu campuran bergengsi tersebut, Tania memang bukan bagian dari tim inti.
Dia diikutsertakan sebagai sparring bagi tiga pemain ganda putri: Greysia Polii, Apriyani Rahayu dan Ni Ketut Mahadewi Istarani.
Meski tak akan turun main, pemain kelahiran Bandung, Jawa Barat, 13 Oktober 1998 ini tetap bersyukur bisa memberikan dukungan langsung kepada tim.
"Awalnya saya enggak tahu akan jadi sparring, dan ternyata benar. Walaupun jadi sparring, tapi saya excited banget," ujar Tania dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (16/5/2019).
"Alhamdulillah bersyukur karena ini sama saja saya dapat kesempatan bisa melihat langsung perjuangan tim di Piala Sudirman itu seperti apa, pertandingan beregu seperti apa."
"Bisa jadi pengalaman saya kalau nanti saya jadi tim inti di Piala Sudirman," Tania menambahkan.
Lebih lanjut, Tania optimis tim ganda putri mampu menyumbang poin yang dibutuhkan Tim Indonesia di Sudirman Cup 2019.
"Sebagai bagian dari tim ganda putri, saya yakin kalau ganda putri bisa. Enggak ada yang enggak mungkin," tuturnya.
Baca Juga: Sudirman Cup: Jelang Lawan Indonesia, Inggris Dilatih Eks Pemain Top Dunia
"Kita punya Kak Greys, Apri dan Mbak Ketut. Jadi ngapain takut, ganda putri juga bisa sumbang poin," tegasnya.
Sebelumnya, Tania pernah menjadi bagian Tim Indonesia di ajang Tong Yun Kai Cup 2019 serta turnamen beregu junior di Asia Junior Championships dan World Junior Championships.
"Pertandingan beregu itu beda dengan di perorangan, rasanya tegang sekali. Tekanannya lebih besar juga karena bermain bawa nama tim, bawa nama Indonesia, tegang tapi seru," ujar pemain asal PB Djarum ini.
Tania mengaku siap jika sebagai pemain muda ia dapat tugas tambahan dari para senior.
Dalam kejuaraan beregu, sudah bukan rahasia lagi jika pemain muda atau sparring dapat tugas ekstra, seperti membantu senior membawa makanan, shuttlecock untuk latihan dan sebagainya.
Tag
Berita Terkait
-
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025 Hari Ini, 11 Desember: Bulutangkis Hingga Voli
-
Korea Masters 2025: Tiga Ganda Putri Indonesia Langsung Tersingkir
-
Physical: Asia yang Tayang di Netflix Acara Apa? Performa Tim Indonesia Tuai Sorotan
-
Indonesia Dominasi Total, Rebut 6 Emas di Turnamen Woodball Malaysia Open 2025
-
Pesawat Sempat Delay Dampak Perang Iran-Israel, Indonesia Rebut 10 Medali di WPFG 2025
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Media Asing Soroti Pengusiran Ketua Delegasi Kickboxing Indonesia di SEA Games 2025
-
Hasil Voli Putri SEA Games 2025: Gasak Filipina 3-1, Indonesia Raih Perunggu
-
Kata Erick Thohir Usai Rizki Juniansyah Pecahkan Rekor Dunia di SEA Games 2025
-
Rizky Juniansyah Menggila di SEA Games 2025: Sabet Emas dan Pecahkan Rekor Dunia
-
Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Koleksi 46 Medali Emas, Jauhi Vietnam
-
DOOR! Menembak Sumbang Emas SEA Games 2025, Duet Muhamad Iqbal - Arista
-
Tambah 2 Emas, Wushu Indonesia Penuhi Target SEA Games Thailand 2025
-
Emas Ayustina Delia di SEA Games Thailand 2025, Titik Balik Menuju Asian Games dan Olimpiade
-
Ofisial Malaysia Ikut Selebrasi dengan Atlet Indonesia yang Raih Emas di SEA Games 2025
-
Dideportasi WAKO, Manajer Kickboxing Indonesia: Saya Diperlakukan seperti Penjahat