Suara.com - Nama Harja Jaladri mungkin masih terdengar asing di telinga pecinta basket Tanah Air. Namun, sosok wasit berusia 42 tahun itu sejatinya sudah melanglang buana di dunia basket internasional.
Baru-baru ini Harja kembali mengharumkan nama Indonesia di dunia basket. Ia terpilih dan menjadi satu-satunya wasit asal Indonesia yang akan memimpin pertandingan di Piala Dunia Basket Putra atau FIBA World Cup 2019.
Sebelum merengkuh prestasi membanggakan itu, pria lulusan teknik elektro Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut telah malang melintang di dunia basket Internasional sejak 2005.
Dalam periode tersebut, Harja telah memimpin berbagai kejuaraan basket skala global, termasuk Piala Dunia Bola Basket Putri 2018 yang berlangsung di Spanyol.
Harja sendiri mengaku kaget bisa terpilih menjadi wasit di FIBA World Cup 2019. Ia pun berharap pencapaiannya ini bisa memuluskan langkahnya untuk memimpin pertandingan basket di Olimpiade 2020.
"Sebenarnya target tahun kemarin (2018) di kejuaraan dunia perempuan, berikutnya ya Olimpiade (2020). Tapi kalau yang ini (FIBA World Cup 2019) tidak saya targetkan. Tapi Alhamdulillah ternyata dapat, dan setelah ini harus Olimpiade," tutur Harja Jaladri di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan.
Lebih jauh, Harja mengungkapkan jika wasit Indonesia yang memiliki jam terbang di level internasional sejatinya cukup banyak.
Namun, untuk memimpin gelaran Piala Dunia Basket Putra, baru dirinya lah yang diberikan kesemaptan oleh FIBA.
"Kalau yang sudah masuk ke elite program itu ada dua, saya sama Budi Marfan. Kalau yang memimpin kualifkasi kejuaraan dunia ada tiga; saya, Budi Marfan dan Hariyanto. Jadi elite program itu yang dipantau secara khusus oleh FIBA," ungkapnya.
Baca Juga: Persebaya Terseok-seok, Manajemen Klub Ultimatum Tim Pelatih
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
Terkini
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi