Suara.com - Kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) musim lalu sempat diwarnai polemik terkait tinggi badan para pebasket impor bertipe small man. Belajar dari pengalaman, pihak liga bakal membenahi prosedur pengukuran ini.
Saat itu, IBL sempat dihebohkan oleh isu tinggi badan setelah guard milik Hangtuah. Pebasketnya, Bryquis Perine harus dipulangkan oleh IBL lantaran dianggap tak memenuhi syarat tinggi badan pebasket impor tipe small man.
Brysean Perine Bryquis yang datang di pertengahan musim untuk menggantikan posisi Garry Jacobs Jr, dinilai memiliki tinggi badan 190 cm atau lebih dua cm dari batas postur tubuh yang ditetapkan yakni 188 cm.
Saat itu, pihak Hangtuah merasa dirugikan, karena Brysean Perine Bryquis sendiri didatangkan tim melalui prosedur draft pemain asing yang sejatinya disediakan pihak IBL sendiri sebelum musim 2018/2019 bergulir.
Hasan Gozali selaku Direktur IBL mengakui permasalahan tinggi badan pemain impor harus segera dibenahi.
Karena itu, ia berjanji IBL akan lebih memperketat dan bersikap transparan terkait pengukuran tinggi badan yang biasanya dilakukan di sebelum musim bergulir.
"Mungkin secara mekanisme, kami akan lebih rapat dan detail lagi. Akan tetapi secara peraturan saya masih ingin sama, (pemain small man) tak lebih dari 188 cm," ujar Hasan Gozali di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (30/5/2019).
Dalam proses pengukuran tinggi badan pemain asing musim lalu, pihak IBL dengan rumah sakit Royal Progres Jakarta.
Namun, validitas hasil pengukurannya menjadi tanda tanya karena dianggap kurang melibatkan pihak ketiga. Hal itu kata Hasan Gozali, akan menjadi perhatian IBL musim depan.
Baca Juga: Mengaspal Mudik Lebaran 2019? Jangan Lupa Asuransi dan Kartu
"Mungkin pengukurannya harus disaksikan dan ditandatangani oleh pihak ketiga, misalnya. Mungkin kami ada kelemahan sistem di situ dan akan kami perbaiki," pungkasnya.
Permasalahan tinggi badan di IBL musim lalu tak hanya berhenti di kasus pemain Hangtuah. Merebaknya isu tinggi badan membuat Pelita Jaya Basketball juga turut melayangkan surat ke IBL untuk mengecek tinggi badan legiun asing Stapac Jakarta, Kendal L. Yancy.
Kendal L. Yancy yang berposisi sebagai point guard dituding Pelita Jaya memiliki postur tubuh melebihi batas yang telah ditentukan. Namun, pihak IBL sendiri bergeming dan menolak permintaan itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Desentralisasi Pembinaan: PBSI Luncurkan Pelatnas Wilayah
-
Kembali ke Mandalika, Jorge Lorenzo Bicara Tentang Kecepatan, Strategi, dan Hidup Setelah MotoGP
-
Korea Masters 2025: Tiga Ganda Putri Indonesia Langsung Tersingkir
-
Debut Manis Novak Djokovic di Athena, Alejandro Tabilo Tak Berkutik
-
Jakarta Bersiap untuk Capital Market Run 2025, 3.500 Pelari akan Turun ke Jalan
-
Terungkap Alasan Anthony Ginting Absen di Korea Masters 2025
-
Anthony Ginting Absen, Inilah Daftar Wakil Indonesia di Korea Masters 2025
-
Bagian Penting Tim, Pelita Jaya Jakarta Perpanjang Kontrak Vincent Kosasih
-
Rombak Besar-besaran, Tangerang Hawks Basketball Lepas Habib Titoaji
-
Tumbang di Final Hylo Open 2025, Putri KW Ambil Pelajaran dari Mia Blichfeldt