Suara.com - Pihak Indonesian Basketball League (IBL) akan mengevaluasi venue pertandingan yang digunakan musim lalu, demi mengantisipasi licinnya lapangan berpotensi membahayakan keselamatan pemain.
Lapangan licin menjadi isu hangat di IBL musim 2018/2019 lantaran banyak tim yang melayangkan protes khususnya saat berlaga di seri keenam di GOR Pacific, Surabaya, Jawa Timur.
Kelembapan lapangan yang meningkat akibat curah hujan tinggi di sore hari, pada akhirnya membuat dua laga antara Pelita Jaya menghadapi Prawira Bandung, serta Hangtuah melawan Bogor Siliwangi mengalami penundaan.
Tak hanya sampai di situ, lapangan di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, yang menggelar seri keempat juga dinilai cukup membahayakan pemain lantaran kondisi permukannya yang dinilai cukup licin.
Meski pihak IBL telah membantah, lapangan GOR Sritex disebut-sebut menjadi salah satu faktor yang membuat point guard Pelita Jaya, Wayne Bradford mengalami cedera parah hingga tak bisa melanjutkan sisa musim.
"Soal lapangan itu, kami akan coba semaksimal mungkin jalankan seri di lapangan paling layak," ujar Direktur IBL, Hasan Gozali di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (30/5/2019).
"Kalau bisa lapangan yang rentan licin kami hindari di musim yang curah hujannya tinggi," sambungnya.
Setidaknya, selain GOR Pacific dan Sritex Arena, terdapat satu lapangan lagi yang dianggap licin oleh para klub peserta IBL yakni GOR Bima Sakti, Malang.
Lapangan yang digunakan untuk menggelar seri ketujuh itu, sempat mendapat keluhan dari beberapa pelatih klub peserta, seperti Efri Meldi (Satya Wacana), Fictor Roring (Pelita Jaya), Andre Yuwadi (Prawira Bandung).
Baca Juga: Mengaspal Mudik Lebaran 2019? Jangan Lupa Asuransi dan Kartu
Hasan Gozali sendiri menyebut pihaknya belum memutuskan akan ada berapa seri dan kota yang akan digunakan untuk IBL musim 2019-2020. Namun yang pasti, IBL kata Hasan akan tetap mempertahankan empat kota yakni Jakarta, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta.
"Kira-kira dari delapan seri kemarin yang dengan penonton terbanyak itu ada di kota Jakarta, Bandung, Semarang dan Yogyakarta. Jadi empat ini akan kami prioritaskan sambil kami evaluasi ulang kota-kota yang lain," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Pelatih Timnas Basket David Singleton Turun Gunung, Pimpin Coaching Clinic IBL di Jakarta
-
Tatap Olimpiade 2032, Indonesia Resmi Luncurkan Liga Padel Terstruktur
-
50 Atlet Raih Super Tiket, Masuk Babak Karantina Audisi Umum PB Djarum 2025
-
3 Ganda Putri Indonesia Rontok di 16 Besar Hong Kong Open 2025
-
Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Wamenpora Pastikan Persiapan SEA Games 2025 Tak Terganggu Pergantian Menpora
-
PBVSI Umumkan 15 Srikandi Muda untuk Asian Youth Games 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot